Ternyata Ada Nobel Parodi, Tahun 2021 Pemenangnya Ilmuwan Peneliti Jenggot

| 10 Sep 2021 17:15
Ternyata Ada Nobel Parodi, Tahun 2021 Pemenangnya Ilmuwan Peneliti Jenggot
Ilustrasi pria berjenggot lebat. (Foto: Sean Stratton/Unsplash)

ERA.id - Penelitian ilmiah mengenai kegunaan jenggot dalam proses evolusi dipilih sebagai salah satu pemenang penghargaan Ig Nobel tahun ini, diumumkan Kamis, (9/9/2021).

Studi yang benar-benar dilakukan oleh para ilmuwan Universitas Utah, Amerika Serikat, itu menduga bahwa jenggot manusia lebat agar wajah pria tahan terhadap pukulan, sehingga membuatnya tahan terhadap seleksi alam.

Terasa menggelikan? Memang benar, dan itulah kekhasan dari penghargaan Ig Nobel, yang telah berlangsung sejak 1991 itu. Melansir ANTARA, Jumat, Ig Nobel adalah parodi dari penghargaan tahunan Nobel, yang mengapresiasi "pencapaian luar biasa dalam bidang sains dan kemanusiaan". Bedanya, Ig Nobel bertujuan untuk membuat publik tertawa sebentar, dan kemudian merenung.

Nama Ig Nobel sendiri pelafalannya mirip dengan istilah 'ignoble' yang menurut kamus Merriam-Websters berarti "suatu sifat yang mengandung makna kehinaan".

Uniknya lagi, penghargaan ini diberikan oleh para pemenang Nobel sungguhan dan biasanya digelar di Sanders Theatre di Universitas Harvard, AS. Hanya saja tahun ini penghargaan diberikan secara daring, seperti terjadi pada tahun lalu.

Tak kalah dengan penghargaan lainnya, Ig Nobel juga memberikan hadiah 10 triliun dolar Zimbabwe kepada para pemenang. Terkesan banyak? Tunggu dulu, karena bila dikonversi ke rupiah, nominal tersebut setara dengan Rp568,-.

Selain penelitian soal jenggot, Ig Nobel juga memberi penghargaan lainnya. Hadiah Ig Nobel bidang transportasi diberikan kepada peneliti Universitas Cornell atas penemuan bahwa mengangkut badak secara terbalik dengan kaki di atas lebih aman bagi hewan tersebut.

"Hal yang saya sukai dari dokter satwa liar adalah kalian harus benar-benar berpikir dan berpikir di luar kebiasaan," kata Robin Radcliffe, salah satu anggota tim peneliti studi Afrika.

"Anda harus menjadi jenius dan kreatif, dan bahkan sedikit gila untuk memindahkan badak dengan cara ini."

Susanne Schotz dari Swedia meraih hadiah Ig Nobel bidang biologi. Dia menganalisis variasi suara kucing yang mengeong, mendengkur, menggumam, mendesis, melolong, dan lain-lain saat berkomunikasi dengan manusia.

Dia bahkan mendemonstrasikan beberapa jenis suara kucing yang dipelajarinya.

Hadiah bidang ekologi diberikan kepada sekelompok ilmuwan yang mempelajari bakteri dalam gumpalan permen karet yang menempel pada trotoar di seluruh dunia.

Hadiah bidang obat-obatan diraih peneliti yang menunjukkan bahwa orgasme bisa menjadi obat yang efektif bagi hidung tersumbat.

Rekomendasi