ERA.id - Pemerintah India memutuskan untuk mengevakuasi warganya yang berada di Ukraina. Penerbangan khusus diberangkatkan ke Kyiv pada Selasa (22/2/2022) pagi waktu setempat.
Proses evakuasi warga India ini dilakukan setelah adanya peningkatan krisis antara Rusia dan Ukraina. Pesawat Dreamliner B-787 Air India dengan kapasitas lebih dari 200 penumpang diterbangkan.
Keputusan ini terjadi ketika 150.000 tentara Rusia ditempatkan di dekat perbatasan Ukraina. Vladmir Putin dari Rusia telah membantah berencana untuk menyerang Ukraina tetapi AS yakin dia akan segera melakukannya.
"Lebih dari 20.000 pelajar dan warga negara India tinggal dan belajar di berbagai bagian Ukraina, termasuk di daerah perbatasannya. Kesejahteraan orang India adalah prioritas kami," kata Perwakilan Tetap India untuk PBB, TS Tirumurti, dikutip ANI News, Rabu (23/2/2022).
Air Inda telah mengumumkan pada 18 Februari bahwa mereka akan mengoperasikan tiga penerbangan antara India dan Bandara Internasional Boryspil Ukraina. Jadwal penerbangan itu mereka agendakan pada Selasa, kamis, dan Sabtu pekan ini.
Nantinya penerbangan pertama dari tiga jadwal yang ada akan mendarat di ibu kota Delhi pada Selasa (1/3/2022) malam waktu setempat.
Sementara itu, Kedutaan Besar India di Kyiv mengeluarkan imbauan tentang penerbangan khusus bagi warga India pada Senin lalu. Pemerintah India telah menghapus pembatasan penerbangan ke dan dari Ukraina awal bulan ini.
Langkah dari Delhi itu dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan itu. Menurut AS, Rusia telah memindahkan lebih dari 150.000 tentara ke dekat perbatasan Ukraina, baik di Rusia maupun Belarus.
Pada pertemuan darurat yang diadakan oleh DK PBB, India mengatakan eskalasi ketegangan "adalah masalah yang sangat memprihatinkan".
"Kami menyerukan agar semua pihak menahan diri. Kami yakin bahwa masalah ini hanya dapat diselesaikan melalui dialog diplomatik. Kami perlu memberi ruang bagi inisiatif baru-baru ini yang dilakukan oleh pihak-pihak yang berusaha meredakan ketegangan," kata Tirumurti.
India mengatakan pihaknya sangat menekankan kebutuhan vital bagi semua pihak untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional dengan menahan diri sepenuhnya dan mengintensifkan upaya diplomatik untuk memastikan bahwa solusi yang saling bersahabat tiba sedini mungkin.