ERA.id - Aktris Angelina Jolie dilaporkan tiba di Yaman untuk membantu para pengungsi. Kedatangan Jolie ini dilaporkan terjadi di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
Pemenang Academy Awards itu membagikan keberadaannya melalui unggahan di akun media sosial miliknya. Jolie diketahui tiba di ibu kota Aden, Minggu (6/3/2022). Dia tercatat bekerja sama dengan Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) untuk memberikan bantuan.
"Saya sudah mendarat di Aden, untuk bertemu keluarga dan pengungsi UNHCR @refugess dan menunjukkan dukungan saya untuk rakyat Yaman," tulis Jolie pada keterangan.
"Saya akan melakukan yang terbaik untuk berkomunikasi dari bawah saat hari-hari berlalu," tambahnya.
Mantan istri Brad Pitt itu kemudian menjelaskan kondisi di Yaman tidak kalah memprihatinkan dengan Ukraina. Di mana banyak warga sipil tewas akibat krisis kemanusian yang terjadi.
"Situasi di sini adalah salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dengan satu warga sipil tewas atau terluka setiap jam pada tahun 2022. Ekonomi hancur oleh perang, dan lebih dari 20 juta orang Yaman bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup," ungkapnya.
Jolie yang telah lama menjadi advokat bagi rakyat Yaman pun menyamakan krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di negara itu dengan kehancuran saat ini di Ukraina.
Dia pun mendesak belas kasihan bagi mereka yang terkena dampak kedua konflik tersebut. Jolie juga menekankan bahwa setiap orang berhak mendapatkan kasih sayang yang sama.
"Minggu ini satu juta orang terpaksa melarikan diri dari perang yang mengerikan di Ukraina. Jika kita belajar sesuatu dari situasi yang mengejutkan ini, kita tidak bisa selektif tentang siapa yang layak mendapat dukungan dan hak siapa yang kita bela. Semua orang berhak mendapatkan kasih sayang yang sama," tegasnya.
Diketahui sejak 2014, Yaman telah mengalami perang saudara dengan pemerintah Yaman dibawah pimpinan Abdrabbuh Mansur Hadi dan gerakan Houthi dari Dewan Politik Tertinggi mengklaim untuk menjalankan negara tersebut.
Jutaan warga sipol Yaman terus menghadapi kematian karena kelaparan, sementara lebih dari 100.000 dilaporkan tewas di tengah konflik, termasuk kampanye pengeboman yang didukung Arab Saudi.
"Nyawa korban sipil konflik di mana-mana memiliki nilai yang sama. Setelah tujuh tahun perang, rakyat Yaman juga membutuhkan perlindungan, dukungan, dan yang terpenting, perdamaian," tutupnya.
Sementara itu, serangan Rusia terhadap Ukarina terus berlanjut setelah pasukan mereka meluncurkan invasi skala besar pada 24 Februari 2022. Konflik itu bahkan tercatat sebagai yang terbesar pertama di Eropa dalam beberapa dekade.
Ratusan warga sipil dilaporkan tewas dan terluka, termasuk anak-anak. Lebih dari satu juta orang Ukraina bahkan melarikan diri dari negaranya.
Invasi yang diperintahkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, telah menuai kecaman di seluruh dunia dan sanksi ekonomi yang semakin berat terhadap Rusia.
Putin menegaskan Ukraina memiliki hubungan bersejarah dengan Rusia dan bahwa dia bertindak demi kepentingan keamanan terbaik negaranya. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah bersumpah untuk tidak mengalah.