Tim Editor
ERA.id - Layanan streaming Netflix kembali melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 300 karyawan. Pemutusan ini disebabkan karena ulah pelanggan yang jumlahnya terus menurun.
Raksasa streaming itu mengatakan akan memecat 300 karyawan lagi setelah sebelumnya sudah memecat 150 orang pada Mei 2022. Keputusan itu terjadi setelah perusahaan melaporkan kehilangan pelanggan pertamanya dalam lebih dari satu dekatde di bulan April.
Perusahaan mengatakan saat ini layanannya sudah didukung dengan iklan dan akan menindak pembagian kata sandi sambil mencoba terus meningkatkan pertumbuhan.
"Sementara kami terus berinvestasi secara signifikan dalam bisnis ini, kami membuat penyesuaian ini sehingga biaya kami tumbuh sejalan dengan pertumbuhan pendapatan kami yang lebih lambat," kata Netflix dikutip BBC, Jumat (24/6/2022).
Netflix tercatat memiliki 220 juta pelanggan secara global dan tetap menjadi pemimpin di pasar streaming. Sejauh ini Netflix telah menghadapi persaingan ketat dalam beberapa tahun terakhir dengan peluncuran platform streaming lain seperti Disney Plus dan Amazon Prime Video.
Perusahaan juga baru-baru ini memulai serangkaian kenaikan harga untuk pelanggan di Amerika Serikat, Inggris, dan negara lain yang berkontribusi pada kerugian pelanggannya.
Menurut Netflix, pihaknya memperkirakan jumlah pelangganya akan kembali mengalami penurunan sebanyak dua juta dalam tiga bulan hingga Juli 2022, setelah sebelumnya turun 200.000 awal tahun ini.
Ted Sarandos, co-chief executive perusahaan, mengatakan di sebuah konferensi di Cannes pada hari Kamis bahwa Netflix sedang dalam pembicaraan dengan banyak perusahaan saat mengeksplorasi kemitraan periklanan baru untuk menarik audiens yang sensitif terhadap harga.
"Kami tidak menambahkan iklan ke Netflix seperti yang Anda kenal sekarang. Kami menambahkan tingkat iklan untuk orang-orang yang mengatakan 'Hei, saya ingin harga yang lebih rendah dan saya akan menonton iklan'," kata Sarandos di Cannes Lions.
Dalam laporan BBC, 300 karyawan yang akan dipecat oleh Netflix sebagian besar berbasis di Amerika Serikat.
