ERA.id - Rutin mengganti pelumas atau oli mesin sesuai jadwal yang sudah ditentukan bisa menjauhkan kendaraan dari risiko besar.
General Manager PT Nippon Oil Indonesia selaku produsen dan pemasar produk oli Eneos di tanah air, Imran Razy mengatakan, kalau terlambat mengganti oli, bisa bikin mesin kendaraan rusak.
"Penggantian oli merupakan suatu hal yang wajib dilakukan, mengingat pentingnya fungsi pelumasan di setiap mesin kendaraan. Hal itu terkait dengan kinerja dan performa kendaraan itu sendiri,” kata Imran Razy dalam keterangan resminya, dikutip Senin (26/8/2024).
Menurut dia, fungsi oli di dalam kendaraan itu banyak sekali dan sangat penting seperti untuk pelumasan yang melindungi mesin dari gesekan, melapisi komponen mesin, pembersih sisa hasil pembakaran, peredam panas mesin, anti korosi pada komponen, serta peredam getaran pada komponen.
Dia juga menjelaskan bahwa untuk interval dianjurkan mulai dari setiap 5.000-10.000 km untuk kendaraan mobil dan 3.000–4.000 km untuk kendaraan motor (tergantung penggunaan).
Dalam memilih pelumas mesin, para pemilik kendaraan juga tidak bisa asal menentukan jenis pelumasnya. Pasalnya, pemilihan secara asal akan memengaruhi kualitas dan juga berpengaruh pada performa mesin kendaraan itu sendiri.
“Jadi, tidak bisa asal pilih! Jika Anda asal pilih oli dan ternyata kualitasnya tidak bagus atau tidak sesuai dengan jenis kendaraan, akan menyebabkan kerusakan pada mesin sehingga performa kendaraan akan menurun,” jelas dia.
Dengan begitu, para pemilik kendaraan disarankan untuk mengetahui jenis pelumas apa yang cocok untuk kendaraan kesayangannya yang selalu digunakan dalam berkegiatan sehari-hari.
Mobil keluaran baru membutuhkan kekentalan yang lebih cair seperti 0W-20 atau 5W-30, sedangkan untuk kendaraan tahun lama, oli yang dibutuhkan harus lebih kental seperti 20W-50, 10W-40 atau lainnya.