ERA.id - Piala Dunia 2022 di Qatar tahun ini sangatlah berbeda dari sebelum-sebelumnya. Pertama adalah pada momen pembukaan yang dilantunkan ayat suci Al Quran yaitu Surat Al Hujurat ayat 13. Lantas apa sebenarnya isi kandungan surat Al Hujurat ayat 13 tersebut?
Dilansir dari NU Online, terdapat dua kisah turunnya wahyu Surat Al Hujurat, berikut di antaranya:
Asal-Usul Turunnya Surat Al Hujurat
Kisah turunnya Surat Al Hujurat pertama yaitu pada saat Rasulullah memasuki kota Mekkah dalam peristiwa Fathu Makkah. Dikisahkan Bilal bin Rabah naik ke atas Ka'bah dan menyerukan azan dan membuat kaget sebagian penduduk Mekkah (yang tidak tahu bahwa di Madinah Bilal bin Rabah biasa menunaikan tugas menyerukan azan).
Orang-orang ada yang berkata: "Budak hitam inikah yang azan di atas Ka‘bah?” (dalam riwayat lain di kitab Tafsir al-Baghawi al-Harits bin Hisyam mengejek dengan mengatakan: "Apakah Muhammad tidak menemukan selain burung gagak ini untuk berazan?").
Bahkan ada orang lain berkata, “Jika Allah membencinya, tentu akan menggantinya.” Hingga kemudian turunlah ayat 13 surat al-Hujurat.
Kisah kedua yaitu saat Abu Hind bekas budak yang kemudian bekerja sebagai tukang bekam. Nabi meminta kepada Bani Bayadhah untuk menikahkan salah satu putri mereka dengan Abu Hind.
Akan tetapi permintaan tersebut ditolak dengan alasan: "Ya Rasul, bagaimana kami hendak menikahkan putri kami dengan bekas budak kami?" Lalu turunlah ayat 13 surat al-Hujurat.
Isi Kandungan Surat Al Hujurat Ayat 13
Isi dari Surat Al Hujurat ayat 13 yaitu: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, serta menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kalian saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling takwa. Sesunggguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Pesan langit ayat Al Hujurat ke 13 tersebut begitu universal karena menghapus "kasta" dalam masyarakat Arab dan menegaskan kembali bahwa sebagai hamba Allah bukan nasab, harta, bentuk rupa atau status pekerjaan.
Namun yang menentukan keutamaan hamba Allah adalah ketakwaan. Dan ketakwaan itu tidak bisa dibeli atau diraih dengan mengandalkan keutamaan nasab, suku atau marga, tapi dengan amal shalih.
Selain itu, Imam Muslim dan Ibn Majah meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:
"Allah tidak memandang kepada penampilan dan harta kalian, akan tetapi Allah melihat kepada hati dan amal kalian" Riwayat tersebut berarti jika Anda punya nasab yang bagus, alhamdulillah, tapi kalau amal Anda jelek dan akhlak Anda buruk, maka ingatlah dengan ayat Al Hujurat.
Perlu diketahui, bekas budak hitam legam seperti Bilal bin Rabah pun bisa jadi jauh lebih mulia. Al Hujurat ayat 13 juga berisikan pesan keragaman antara suku bangsa di dunia.
Keragaman adalah sarana untuk kemajuan peradaban yang dimaknai jika Anda hanya lahir di suku Anda saja, tidak pernah mengenal budaya orang lain, tidak pernah bergaul dengan berbagai macam anak bangsa, dan hanya tahunya orang di sekitar anda saja, maka sikap dan tindak-tanduk Anda seperti katak di dalam tempurung.
Selain isi kandungan surat Al Hujurat ayat 13, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu ingin tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…