Terapkan dengan Dua Cara! Inilah Strategi Perusahaan Menghadapi Resesi 2023

| 15 Dec 2022 07:10
Terapkan dengan Dua Cara! Inilah Strategi Perusahaan Menghadapi Resesi 2023
Ilustrasi pria (Foto: Pexels/Andrea Piacquadio)

ERA.id - Ditahun 2023, sejumlah negara di dunia berpotensi mengalami resesi. Ketika resesi, maka kegiatan ekonomi mengalami perlambatan. Resiko yang disebabkan resesi dapat berupa penurunan semua aktivitas ekonomi seperti keuangan perusahaan, lapangan kerja, dan investasi secara bersamaan.

Meyrick Sumantri, Co-Founder City Vision membeberkan strategi perusahaan untuk menghadapi resesi 2023. Meyrick mengatakan sebenarnya isu resesi 2023 tidak berpengaruh bagi City Vision.

Menurutnya, perusahaan harus memiliki 2 cara saja, yakni konservatif dan menjaga bisnis dengan baik. Konservatif adalah salah satu bentuk sikap yang berhubungan dengan kebiasaan dan tradisi. 

Sikap konservatif adalah sering dianggap kolot karena tidak bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman atau hanya menyesuaikan dengan tradisi yang ada. Selain itu, dalam berbisnis harus menjaga kepercayaan pelanggan.

Konferensi pers Cityvision (Foto: Era.id/Adelia Hutasoit)
Konferensi pers Cityvision (Foto: Era.id/Adelia Hutasoit)

"Bisnis kami berjalan lebih dari 10 tahun lebih. Industri dan siklus resesi adalah hal memang harus terbiasa. Asalkan bisa konservatif dan menjaga bisnis dengan baik, maka hal itu tidak akan terjadi," kata Meyrick, dalam acara konferensi pers Cityvision di Plaza Indonesia, Jl. M.H. Thamrin, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (14/12/2022). 

Meyrick juga memanfaatkan perkembangan zaman dan teknologi. Apalagi, banyak masyarakat semakin menggemari hiburan audio visual interaktif. Digital Out of Home (DOOH) pun menjadi ruang iklan alternatif yang dapat menarik perhatian masyarakat dengan kualitas visual tajam serta bisa berinteraksi langsung dengan pengunjung.

The Iconic Bundaran HI Digital Network diharapkan tidak hanya menjadi media iklan luar ruang, tetapi juga menjadi daya tarik baru bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Hadirnya The Iconic Bundaran HI Digital Network ini terinspirasi dari Times Square, New York dan juga Piccadilly Circus, London.

"Harapan kami dengan menempatkannya di lokasi ikonik Jakarta dapat menjadi daya tarik hiburan Ibukota. Dengan ukurannya yang besar dan megah, serta menggabungkan dengan teknologi terkini seperti Augmented Reality, " tutur Meyrick.

"Menjadikan The Iconic Bundaran HI Digital Network pilihan efektif bagi pengiklan untuk meningkatkan kesadaran akan sebuah merek serta interaksi dengan para calon konsumen. Tiga LED eksterior, The Curved, The Ribbon, dan The Thamrin, menyapa pengunjung yang melintasi kawasan Bundaran HI, sedangkan dua LED lainnya meramaikan interior Plaza Indonesia Shopping Mall." lanjutnya.

Rekomendasi