Apa Itu BDSM, Sejarah, dan Mengapa Orang-Orang Melakukannya?

| 31 Dec 2022 22:10
Apa Itu BDSM, Sejarah, dan Mengapa Orang-Orang Melakukannya?
Ilustrasi BDSM (Unsplash)

ERA.idBDSM dapat menjadi bagian dari kehidupan seksual suatu pasangan, atau bisa juga menjadi sebuah komunitas yang terdiri dari orang-orang yang tertarik dengan aktivitas tersebut. Lantas, apa itu BDSM? Mari cari tahu arti dan alasan orang-orang melakukannya. Sebelumnya alasan artikel ini naik yaitu adanya undang undang krisis keluarga.

RUU Ketahanan Keluarga yang membahas perilaku BDSM ditulis dalam Pasal 74 poin F terkait dengan penyimpangan seksual. Hal itu sesuai dengan pasal 85 ayat (1) yang berisi"seksual yang ditunjukkan tidak lazim.

Adapun beberapa perilaku penyimpangan seksual yang terjadi dalam keluarga yaitu

a. Sadisme 

b. Masochisme 

c. Homosex 

d. Incest 

Tentunya BDSM termasuk dalam perilaku sadis, dari poin tersebut kami merangkum pengertian BDSM. 

BDSM adalah singkatan dari beberapa frasa yang merujuk pada aktivitas seksual atau hubungan yang mencakup elemen dominasi, submisif, sadomasokisme, dan masokisme.

Apa Itu BDSM? Berikut Kepanjangannya

BDSM merupakan singkatan dari beberapa frasa, yaitu:

●        Bondage dan Disiplin (B&D): Merujuk pada aktivitas yang melibatkan pengikatan, pembatasan gerak, atau penyiksaan secara fisik atau mental.

●        Dominasi dan Submisif (D&S): Merujuk pada hubungan atau interaksi di mana salah satu pihak memegang kendali atau dominasi sementara pihak lain bersikap submisif atau patuh.

●        Sadomasokisme (S&M): Merujuk pada aktivitas yang melibatkan rangsangan seksual melalui rasa sakit atau penderitaan fisik atau mental

BDSM harus dilakukan dengan persetujuan kedua belah pihak, komunikasi yang jelas, dan batasan yang ditetapkan bersama sebelumnya untuk menghindari kekerasan atau penyiksaan. Selalu penting untuk melakukan BDSM dengan aman dan bertanggung jawab.

Sejarah Kemunculan BDSM

The magazine of The Harvard Crimson, Marquis de Sade mungkin telah memberikan namanya untuk sadomasokisme (SM), tetapi tanggung jawab untuk istilah tersebut mungkin lebih akurat diserahkan kepada Freud.

BDSM harus dilakukan dengan persetujuan kedua belah pihak (Unsplash)

Istilah sadisme dan masokisme hanya diciptakan selama kebangkitan psikoanalisis pada tahun 1880-an, tetapi sejarawan seksual setuju bahwa perilaku tersebut telah ada jauh lebih lama; aktivitas yang dapat diklasifikasikan sebagai sadomasokistik sering muncul dalam kisah-kisah abad pertengahan tentang cinta istana, misalnya.

Pada tahun 1889 pencetus psikoanalisis, Sigmund Freud, menganalisis sadomasokisme sebagai bagian dari sejumlah gangguan yang timbul dari represi alam bawah sadar. Freud menggambarkan masokisme sebagai penyimpangan yang umum terjadi pada wanita dan sadisme sebagai penyimpangan yang umum terjadi pada pria, yang timbul dari energi kekerasan yang terpendam.

Kemudian pada 1929 psikolog Inggris dan pendiri seksologi Havelock Ellis menyelesaikan polemik tujuh jilid Studi dalam Psikologi Seks. Ellis membantah Freud dan Krafft-Ebing dengan menyatakan bahwa ada sedikit perbedaan antara sadisme dan masokisme karena keduanya adalah keadaan emosional yang saling melengkapi.

Ellis menciptakan konsepsi modern SM, mencatat bahwa sadomasokis menggunakan rasa sakit untuk menciptakan kesenangan dan kekerasan untuk mengekspresikan cinta. Ellis juga membantah klaim Freud dan Krafft-Ebing bahwa sadisme adalah respons seksual stereotip laki-laki dan masokisme adalah respons seksual stereotip perempuan.

Awal Kemunculan Istilah BDSM

Barulah pada tahun 1972 istilah BDSM (Bondage, Dominasi, Sadisme, dan Masokisme) muncul sebagai bagian dari budaya gay pria hingga berafiliasi dengan subkultur kulit dan pengendara motor.

Pada tahun 70-an BDSM erat kaitannya dengan komunitas gay (Unsplash)

Para praktisi BDSM digambarkan oleh Larry Townsend dalam buku populer "The Leatherman's Handbook" menciptakan budaya "penjaga lama" dengan aturan formal dan peran yang dapat dimainkan. Sadomasokisme menjadi semakin berafiliasi dengan komunitas gay Amerika.

Kemudian pada tahun 1978 feminis lesbian di San Francisco, termasuk penulis Pat Califia, mendirikan Samois, sebuah organisasi yang menarik perhatian nasional karena buku panduan eksplisit seksualnya tentang BDSM. Samois menjadi pembawa obor bagi sejumlah organisasi BDSM yang mendapatkan popularitas di tahun 1970-an dan 80-an.

Di awal tahun 80-an para Ilmuwan mengidentifikasi AIDS dan memicu ketakutan yang meluas di komunitas gay dan meningkatkan homofobia di kalangan orang Amerika. Kebangkitan BDSM bertepatan dengan penyebaran AIDS. Aktivis menyarankan bahwa BDSM mengurangi risiko penyakit dengan memberikan alternatif untuk hubungan seksual yang sebenarnya.

Budaya BDSM semakin banyak di tahun 1990 an saat internet memungkinkan orang dengan minat seksual khusus untuk mengeksplorasi kegiatan yang tabu dan terhubung secara anonim. Hal tersebut membawa ledakan minat dan pengetahuan tentang SM, secara dramatis dan mengubah budaya tersebut menjadi umum.

Selain apa Itu BDSM, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu ingin tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman

Rekomendasi