Sakit Hati Anaknya Disebut Tidak Bertanggung Jawab Usai Menabrak dan Tewaskan Seorang Remaja, Ira Riswana: Dia Tau Siapa yang Salah dan Benar

| 06 Apr 2023 10:40
Sakit Hati Anaknya Disebut Tidak Bertanggung Jawab Usai Menabrak dan Tewaskan Seorang Remaja, Ira Riswana: Dia Tau Siapa yang Salah dan Benar
Ira Riswana (Instagram)

ERA.id - Artis Ira Riswana mengaku sakit hati anaknya, Maulana Malik Ibrahim yang disebut tak bertanggung jawab dan diduga dapat perlakuan istimewa usai menabrak seorang remaja, Muhammad Syamil Akbar hingga tewas.

Ira Riswana menegaskan bahwa Maulana tetap bertanggung jawab usai menabrak Syamil Akbar, meskipun ia tahu siapa yang salah dan benar saat kejadian penabrakan.

"Gue sakit hati karena anak gue tuh, ya gue tahulah anak gue sebandal-bandalnya anak gue. Dia bertanggung jawab, walaupun dia belum tahu ya salahnya dia di mana, maksudnya dia tahu siapa yang salah dan benar saat kejadian itu," ungkap Ira Riswana, dilansir dari akun @nyinyir_update_official, pada Kamis (6/4/2023).

Ira mengatakan bahwa anaknya membawa korban ke rumah sakit dan bertanggung jawab atas semua kebutuhan saat itu. Kakak dari Maulana juga datang ke rumah korban sebelum dan sesudah pemakaman.

"Dia yang membawa ke rumah sakit, dia yang ngurusin semuanya, dia yang bayar ambulans, dia bertanggung jawab membawa ke rumah sakit, semuanya. Sampai kakaknya pun langsung turun tangan, datang ke rumah almarhum sebelum pemakaman, sesudah pemakaman," jelasnya.

Dengan semua hal yang sudah dilakukan anaknya dan keluarga mereka tersebut, Ira Riswana lantas merasa sakit hati jika Maulana Malik Ibrahim disebut tidak bertanggung jawab. Terlebih jika Maulana Malik disebut melarikan diri usai menabrak dan menewaskan Syamil Akbar.

"Prosesnya itu kita jalanin, terus tiba-tiba dibilang tidak bertanggung jawab, mau lari, itu yang bikin gue sakit hati gitu," pungkas Ira Riswana.

Seperti diketahui, kasus penabrakan yang dilakukan anak Ira Riswana, Maulana Malik Ibrahim ini tengah mencuri perhatian publik. Maulana Malik Ibrahim diduga mendapat perlakuan hukum istimewa karena status ayahnya yang seorang petinggi Polri.

Rekomendasi