Tim Editor
ERA.id - Dian Sastrowardoyo mengungkapkan pandangannya soal kebijakan cuti haid dan hamil. Ibu anak dua ini merasa produktivitas perusahaan semakin naik jika kebijakan ini diterapkan disetiap perusahaan.
Dian Sastro mengatakan ada beberapa perusahaan yang sudah menerapkan kebijakan aturan cuti haid dan hamil. Selain haid dan hamil, penerapan Work From Home (WFH) bisa meningkatkan produktivitas perusahaan meningkat.
"Beberapa company sudah menerapkan cuti hamil dan haid. Mereka menyediakan satu hari bagi perempuan untuk kerja secara pararel," ujar Dian Sastro, saat ditemui di Jl. M.H Thamrin, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (22/8/2023).
"Sejak dikasih work from home, produktivitas perusahaannya makin naik," tambahnya.
Menurutnya, jika aturan itu diterapkan, maka perempuan tidak akan resign dan tetap bekerja.
"Semakin aturan itu diterapkan, semakin sedikit perempuan yang resign karena alasan urus rumah," kata Dian Sastro.
"Semakin banyak pegawai perempuan yang tidak resign, produktivitas perusahaan meningkat," lanjutnya.
Istri Maulana Indraguna Sutowo ini mengatakan jika setiap perusahaan melek terhadap inklusivitas, maka profit bisa mencapai dengan maksimal.
"Company yang melek inklusivitas itu sangat berdampak pada profit mereka. Mereka memperbolehkan WFH, tapi anehnya produktivitasnya naik. Yang sampai di level tinggi itu semakin banyak," tuturnya.
Walau perempuan pekerja itu meraih jabatan tinggi, bintang film AADC ini merasa mereka tetap mendapatkan hak tersebut.
"Misalnya di posisi manajemen itu, perempuan ada cuti haid atau melahirkan itu nggak boleh dipersulit," pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Dian Sastro mengumumkan memberikan beasiswa terbuka kepada para perempuan yang baru lulus SMA. Baginya, para perempuan harus bisa menggapai cita-citanya dan finansial yang kurang mampu bukan menjadi penghambat.
"Saya kasih beasiswa langsung secara terbuka. Itu buat dia dan gapai cita-cita setinggi mungkin," ujar Dian Sastro.
Perempuan berusia 41 tahun ini sudah mendirikan Yayasan Dian Sastrowardoyo selama 14 tahun. Dian Sastro menceritakan kisahnya menjadi pendiri Yayasan tersebut.
"Yayasan saya yang sudah bentuk sejak 2009 didirikan oleh saya. Kita berkontribusi aktif mendorong pemberdayaan perempuan, pendidikan, pelestarian, dan perbudayaan di Indonesia." tambahnya.
