ERA.id - Kiky Saputri merupakan salah satu artis yang sering membicarakan tentang politik di Indonesia. Kali ini, Kiky memberikan komentarnya terkait Debat Capres 2024, yang baru diadakan pada Selasa (12/12/2023) kemarin.
Melalui cuitan Twitter atau X, Kiky mengawali komentarnya terkait debat tersebut dengan mengumpamakan dirinya yang menjadi moderator. Ia mengaku hanya ingin berkhayal saja akan posisi tersebut.
"Lagi nonton Debat Capres Pertama, sambil ngebayangin 'gimana ya kalo gue yang jadi moderator?'. Hahaha ngayal aja dulu," tulis Kiky Saputri.
Kiky kemudian mengomentari terkait pendapat para calon presiden atas setiap pertanyaan yang diberikan. Ia memuji setiap calon presiden yang memberikan jawaban lugas dan berdasarkan data.
Namun, yang paling mencuri perhatian adalah cuitan Kiky mengenai calon presiden nomor urut satu, yakni Anies Baswedan. Ia menyebut bahwa Anies adalah 'king of retorica', karena ahli dalam menyusun setiap kata yang disampaikan.
*PERTANYAAN KETIGA*
Pak Anies Baswedan The Real King of Retorica.
Semua kata-katanya tersusun bagus dan sering berima.
“Setiap pelanggaran hukum harus dihukum.
Karena pelanggaran hukum bisa menular, dan lama-lama bisa dianggap benar.”
Aku harus belajar banyak dari beliau…
— Mrs. Kiky (@kikysaputrii) December 12, 2023
"Pak Anies Baswedan The Real King of Retorica. Semua kata-katanya tersusun bagus dan sering berima. 'Setiap pelanggaran harus dihukum. Karena pelanggaran hukum bisa menular, dan lama-lama bisa dianggap benar'," katanya.
Keahlian Anies Baswedan merangkai kata-kata ini bahkan membuat Kiky merasa mendapat pelajaran untuk bekalnya di masa depan nanti di dunia politik.
"Aku harus belajar banyak dari beliau biar 2029 sukses nyaleg. Ahaayy," pungkas Kiky Saputri.
Cuitan Kiky Saputri tentang Anies Baswedan ini sontak mencuri perhatian netizen. Banyak yang setuju bahwa Anies Baswedan sangat ahli merangkai kata, tetapi mereka tetap menuntut adanya tindakan nyata.
"Retorikanya memang jago, semoga pengaplikasiannya juga," komentar netizen.
"Retorikanya emang jago tapi pengaplikasiannya yg engga," ucap yang lain.
"Memang the real king of retorica tuh dia. Sampe ditanya anggaran 80T apa yg sudah atau bisa dilakukan untuk mengurangi polusi? Jawabannya masih aja pake retorika angin tidak punya KTP, kan kocak bin koplak. Itu pertanyaan real loh," sambung yang lainnya.