ERA.id - Sebuah insiden viral beberapa waktu lalu membuat roleplay menjadi sorotan di platform media sosial TikTok. Lantas apa itu roleplay dan apa saja dampak yang mungkin ditimbulkannya?
Fenomena roleplay memunculkan pertanyaan seputar esensi dari role playing itu sendiri. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan role play di TikTok? Simak artikel ini untuk memahami lebih dalam tentang tren bermain peran yang kerap menghibur dan kadang kontroversial di platform video pendek terpopuler tersebut.
Apa Itu Roleplay?
Dalam penelitian yang berjudul “Establishment of Role-Player as a Virtual Identity in Twitter Social Media”, permainan peran (role-playing) adalah kegiatan di media sosial di mana individu bertindak, bermain, dan bersosialisasi dengan menjadi atau memerankan peran orang lain.
Individu yang menjalankan peran disebut Roleplayer, kemudian peran dilakukan dalam bentuk karakter dari tokoh-tokoh yang diidolakan, seperti Seniman Idola, Karakter Kartun, Superhero, dan juga karakter fiksi yang dibangun sendiri.
Tujuan dari permainan peran ini adalah untuk menciptakan identitas virtual dengan mengikuti karakter asli dari idola untuk berkomunikasi satu sama lain sehingga menciptakan ruang sosial di dunia maya.
Roleplay di TikTok
Sebagaimana Era bahasa dalam artikel mengenai Apa Itu Game Roleplay, permainan peran tersebut kini merebak di TikTok. Dalam konteks TikTok, RP mengacu pada permainan di mana pengguna memainkan peran sebagai tokoh tertentu atau orang lain.
Para pengguna TikTok yang terlibat dalam permainan peran dapat memerankan tokoh nyata dari kehidupan sehari-hari atau menciptakan karakter sepenuhnya fiktif.
Sebagai contoh, dalam permainan peran di TikTok, pengguna bisa berperan sebagai tokoh terkenal yang sudah ada, seperti anggota boyband K-Pop. Dalam peran ini, pengguna harus menyesuaikan diri dengan karakter dan sifat yang dimiliki oleh tokoh tersebut.
Perlu diketahui, para pemain peran di TikTok berusaha untuk memerankan tokoh tersebut seolah-olah mereka benar-benar menjadi anggota boyband.
Para pemeran berusaha memahami karakter yang mereka perankan dengan berpura-pura melakukan kegiatan sehari-hari yang umumnya dilakukan oleh anggota boyband, seperti mengadakan konser, berinteraksi dengan penggemar, dan terlibat dalam kegiatan lain yang serupa.
Dampak Buruk Bermain Roleplay bagi Anak
Meskipun roleplay di platform seperti TikTok memberikan pengalaman bermain yang menyenangkan, namun Anda khususnya orang tua perlu memahami bahwa terdapat dampak negatif yang dapat muncul bagi anak-anak.
-
Sarat Konten Dewasa
Salah satu risiko utama bermain roleplay adalah potensi untuk membicarakan hal-hal vulgar, terutama jika roleplay tersebut berfokus pada konten dewasa.
Selain itu, sejumlah akun mungkin mengirimkan pesan atau gambar pornografi, meningkatkan risiko paparan konten yang tidak pantas bagi pengguna, terutama yang masih di bawah umur.
-
Bullying
Kemudian perang antar grup idola dalam dunia roleplay bisa berujung pada tindakan bully di media sosial, yang dapat berdampak buruk pada kesejahteraan mental para pemainnya.
-
Mangsa Predator
Keberadaan predator daring juga menjadi risiko serius, dengan pemain roleplay berpotensi menjadi target pemerasan atau tindakan meminta uang.
Ajakan untuk bertemu di dunia nyata oleh orang yang tidak dikenal juga menjadi ancaman keamanan. Terlebih lagi, data diri pemain dapat berpotensi diretas, meningkatkan risiko privasi online.
-
Berpengaruh Terhadap Kepribadian
Selain dampak keamanan dan privasi, bermain roleplay juga dapat mempengaruhi kepribadian anak di dunia nyata. Oleh karena itu, penting bagi pengguna, khususnya yang masih muda, untuk selalu berhati-hati dan berkomunikasi dengan orang tua atau penanggung jawab mereka terkait aktivitas online mereka.
Selain apa itu roleplay, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…