ERA.id - Beberapa waktu terakhir, istilah sedentary lifestyle menjadi topik perbincangan yang hangat. Gaya hidup sedentari adalah sebuah pola hidup saat seseorang malas untuk menggerakkan tubuhnya untuk aktivitas fisik. Dalam artikel kali ini, kita akan mencoba mengenal sedentary lifestyle.
Apa Itu Sedentary Lifestyle?
Melansir laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sedentary lifestyle merupakan kegiatan yang dijalani pada luar waktu tidur dan hanya menghabiskan kalori dalam jumlah sedikit, yaitu kurang dari 1,5 METs.
Pola hidup demikian tentu saja sangat berisiko bagi kesehatan tubuh. Bahkan, organisasi kesehatan dunia atau WHO mengungkapkan sedentary lifestyle menjadi salah satu penyebab kematian yang kasusnya sering terjadi di dunia. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghindari sedentary lifestyle.
Apa Dampak Sedentary Lifestyle?
Pola hidup sedentary lifestyle akan menimbulkan dampak serius pada kondisi tubuh. Sikap pasif tubuh ini tentu saja menjadikan sirkulasi darah memburuk dan metabolisme tubuh pun menjadi terganggu.
Jika dibiarkan terus menerus, maka berisiko menyebabkan sistem tubuh kesulitan memecah lemak dan gula, sehingga menyebabkan berat badan bertambah. Untuk selengkapnya, di bawah ini adalah detail dampak penerapan sedentary lifestyle untuk kesehatan tubuh:
Meningkatkan Risiko Obesitas
Gaya hidup ini diketahui paling sering mengakibatkan kelebihan berat badan atau obesitas pada seseorang. Pasalnya, aktivitas fisik yang minim dilakukan akan menjadikan tubuh tidak mengolah makanan secara sempurna untuk diolah menjadi energi.
Dengan demikian, tubuh akan menyimpan energi dalam bentuk lemak pada tubuh. Jika terjadi dalam kurun waktu yang lama, penumpukan lemak ini akan menimbulkan dampak buruk bagi tubuh.
Risiko Penyakit Jantung Meningkat
Dampak buruk yang lain dari sedentary lifestyle yaitu berisiko terpapar penyakit jantung. Saat seseorang sangat minim bergerak, maka ia berisiko menjadikan lemak atau kolesterol dalam tubuhnya menumpuk dalam pembuluh darah arteri.
Akibatnya, jantung jadi tidak mampu bekerja secara optimal dan memicu kemunculan penyakit serius, misalnya serangan jantung hingga jantung koroner.
Risiko Diabetes Meningkat
Selain obesitas, gaya hidup ini juga berisiko meningkatkan penyakit diabetes. Risiko diabetes akan semakin bertambah jika seseorang terbiasa dengan kebiasaan mengonsumsi makanan manis serta kalori yang tinggi.
Risiko ini masih berhubungan dengan obesitas, karena lemak yang menumpuk di dalam tubuh dapat memicu terjadinya resistensi insulin. Padahal, insulin merupakan hormon yang memberikan peran penting dalam mengolah gula pada tubuh.
Bagaimana Cara Mengatasi Sedentary Lifestyle
Bagi Anda yang hendak mengatasi sedentary lifestyle, dapat diawali dari kemauan dan disiplin diri sendiri. Oleh sebab itu, Anda harus melawan rasa malas untuk bergerak/olahraga.
Jika sedentary lifestyle disebabkan pekerjaan yang membuat Anda duduk di depan laptop selama berjam-jam, Anda dapat meluangkan waktu sejenak untuk beranjak dari kursi dan melakukan peregangan tubuh selama 20 menit sekali.
Misalnya, Anda bisa melakukan gerakan kecil saat sedang istirahat, seperti jalan ke toilet atau menaiki tangga kantor.
Anda juga bisa menjadwalkan olahraga secara rutin setiap hari minggu di hari libur. Untuk menumbuhkan motivasi, setelah melakukan olahraga atau mencapai target tertentu, Anda dapat membeli sesuatu sebagai hadiah untuk diri sendiri.
Demikianlah ulasan untuk mengenal sedentary lifestyle, agar gaya hidup kita semakin sehat dan terhindar dari bibit penyakit.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…