Tim Editor
ERA.id - Pernahkan Anda dimanipulasi dan dikendalikan oleh orang lain? Jika ya, Anda mungkin pernah berhadapan dengan seorang "gaslighter". Lantas apa itu orang gaslighting?
Gaslighting, istilah yang mungkin masih asing bagi sebagian orang dan mengacu pada individu yang melakukan manipulasi psikologis untuk membuat korbannya mempertanyakan realitas dan kewarasan mereka sendiri.
Apa itu orang gaslighting?
Dilansir dari Newport Institute, gaslighting adalah bentuk penyalahgunaan atau manipulasi psikologis dimana pelaku berusaha menanamkan keraguan diri dan kebingungan dalam pikiran korban.
Biasanya, gaslighter berusaha untuk mendapatkan kekuasaan dan kendali atas orang lain dengan mengubah realitas dan memaksa mereka untuk meragukan penilaian dan intuisi mereka sendiri.
Istilah "gaslighting" berasal dari drama tahun 1938 Angel Street, yang kemudian diadaptasi menjadi film Gaslight, di mana seorang pria mencoba meyakinkan istrinya bahwa dia sedang mengalami kegilaan sehingga dia bisa mencuri darinya.
Ketika sang suami menyalakan lampu di loteng untuk mencari koleksi perhiasannya, lampu gas di lantai bawah meredup, dan dia mengatakan kepadanya bahwa semua itu hanya ada dalam imajinasinya. Secara bertahap, dia mulai meragukan ingatannya dan persepsinya sendiri.
Gaslighting biasanya terjadi dalam hubungan yang abusif dan sangat terkait dengan jenis penyalahgunaan emosional lainnya, atau bahkan kekerasan fisik. Meskipun gaslighting paling umum terjadi dalam hubungan romantis, hal ini juga dapat terjadi dalam hubungan keluarga atau di tempat kerja.
Sebelum melanjutkan, baca juga artikel yang membahas Cara Menghadapi Gaslighting
Contoh Gaslighting di Tempat Kerja
Penting juga untuk mengenali gejala penyalahgunaan gaslighting di tempat kerja dan konteks lainnya di luar hubungan romantis. Perpindahan tanggung jawab dalam hubungan dan perilaku gaslighting lainnya dapat terjadi antara rekan kerja atau antara supervisor dan karyawan.
Biasanya, pelaku bertindak dengan cara yang meragukan kredibilitas orang lain, sehingga menyebabkan mereka meragukan pandangan mereka tentang situasi tersebut. Hingga akhirnya meruntuhkan kepercayaan diri dan keyakinan korban.
Namun, seseorang mungkin menggunakan gaslighting sebagai taktik untuk menghindari tanggung jawab atas kesalahan di tempat kerja, atau untuk secara tidak adil mengambil kredit atas tugas yang dilakukan dengan baik.
Jenis lain dari gaslighting di tempat kerja dikenal sebagai "whistle-blower gaslighting." Ini menggambarkan situasi di mana seorang karyawan yang melaporkan pelanggaran di tempat kerja.
Sebagai contoh, ketika ada karyawan melaporkan adanya pelecehan seksual, namun pelapor dibuat merasa bahwa mereka bereaksi berlebihan, salah ingat, atau salah menafsirkan.
Cara Mengatasi Gaslighting di Tempat Kerja
Berikut ini terdapat beberapa cara untuk mengatasi gaslighting di tempat kerja:
- Meningkatkan Kesadaran: Pendidikan tentang gaslighting dan dampaknya dapat membantu karyawan mengenali tanda-tanda gaslighting dan memahami bahwa pengalaman mereka valid.
- Menyediakan Dukungan: Membuat saluran dukungan yang aman dan rahasia bagi korban gaslighting dapat membantu mereka merasa didengar dan didukung.
- Kebijakan dan Prosedur yang Jelas: Mengimplementasikan kebijakan anti-gaslighting dan prosedur penanganan keluhan yang transparan juga dapat membantu mencegah dan menangani kasus gaslighting.
- Pelatihan Kepemimpinan: Melatih pemimpin dan manajer untuk mengenali dan menangani gaslighting serta mendukung lingkungan kerja yang inklusif dan menghormati semua karyawan.
Dengan langkah-langkah di atas, tempat kerja dapat menjadi lingkungan yang lebih aman dan adil bagi semua karyawan, terlepas dari ras atau gender mereka.
Selain apa itu orang gaslighting, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…
