Tim Editor
ERA.id - Nazriel Ilham atau lebih dikenal Ariel NOAH adalah salah satu musisi yang banyak diganderungi para wanita. Kebanyakan wanita mengatakan jika Ariel memiliki aura dan kharisma tersendiri saat dipandang.Tapi, siapa sangka kalau pria satu anak ini pernah ditolak penyanyi Bunga Citra Lestari.
Dalam acara talkshow OKAY BOS yang dibawakan oleh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Ariel NOAH yang menjadi bintang tamu memberikan penjelasan mengapa BCL menolaknya.
Mulanya, Raffi Ahmad menampilkan sebuah artikel yang menyatakan Ariel NOAH pernah ditolak BCL.
"Itu harus diluruskan itu. Itu memang headline-nya kepotong," ungkap Ariel.
Lalu, Ariel menceritakan bahwa semua bermula dari lagu berjudul "Menghapus Jejakmu". Kala itu, lagu yang diciptakan masih setengah jadi.
"Itu masalah lagu. Jadi ada lagu, dulu yang dipakai Peterpan judulnya "Menghapus Jejakmu". Jadi, lagu ini sebenarnya enggak masuk ke albumnya Peterpan karena warnanya beda sendiri kan. Masih setengah jadi waktu itu," kata Ariel.
Mantan kekasih dari Luna Maya itu menceritakan jika sewaktu itu penyanyi yang disapa Unge itu sedang mencari lagu. Lalu, Ariel langsung menawarkan lagu tersebut kepada BCL.
"Waktu itu terus kebetulan Unge lagi nyari lagu. Nah kebetulan waktu itu bilang 'pakai ini aja nih, enggak kepakai kok'," ujar Ariel.
Saat menawarkan kepada BCL, Ariel mengatakan bahwa nama sang penciptanya, yakni dia sendiri tak apa-apa jika tak disebutkan apabila lagu tersebut dirilis.
Bahkan, Ariel menyuruh Unge agar menuliskan nama penciptanya adalah BCL sendiri.
"Secara rilisnya, pengennya dikasih tahu ini penciptanya Ariel sedangkan gua waktu itu pas itu gue bilang 'Eh kalau mau pakai ini jangan kasih tahu penciptanya ya, tulis aja siapa penciptanya kek BCL kek siapa gitu," imbuhnya.
Namun, saat itu, BCL menolak permintaan Ariel sehingga tak jadi mempopulerkan lagu "Menghapus Jejakmu"
"Nah dianya juga enggak mau, akhirnya enggak jadi," kata Ariel.
Maka dari itu, lagu "Menghapus Jejakmu" dibawakan sendiri oleh Peterpan. Lagu tersebut resmi dirilis dalam salah satu album dari Peterpan kala itu.
