Dapat Predikat 'Pelakor Senior' dari Netizen, Mayangsari Sebut Konsekuensi

| 06 Mar 2021 17:07
Dapat Predikat 'Pelakor Senior' dari Netizen, Mayangsari Sebut Konsekuensi
Mayangsari mengutarakan klarifikasi soal predikat 'pelakor senior' dalam sebuah acara di kanal YouTube Maia Al El Dul TV, Sabtu, (6/3/2021). (Foto: Youtube Maia Al El Dul Tv)

ERA.id - Fenomena pelakor alias orang ketiga di Indonesia kembali menyeret nama Mayangsari. Ia mendapat predikat pelakor senior dari netizen usai berhasil merebut Bambang Trihatmojo.

Sejak ketahuan menjadi orang ketiga di rumah tangga Bambang Trihatmojo dan  Agustina Kamil, Mayangsari jadi bulan-bulanan netizen dan serangan kebencian.

Terlebih saat kasusnya tersebar, Bambang justru memilih Mayangsari daripada Halimah. Sepanjang 22 tahun bersama Bambang, Mayangsari akhirnya buka suara.

“Banyak sekali yang menanyakan, kalau boleh memilih sih sebetulnya kalau aku membuka cerita ini sama aja. Aku lebih kepengen menjaga semua perasaan orang,” kata Mayangsari dari YouTube Maia Al El Dul TV, Sabtu (6/2/2021).

Mayangsari
Mayangsari saat berbicara di kanal YouTube Maia Al El Dul TV, Sabtu, (6/3/2021). (Foto: Maia Al El Dul TV)

Meski pun masih belum berani terbuka terkait tudingan pelakor senior, Mayangsari mengaku dirinya sempat merasa tidak adil dalam hubungan rumah tangganya.

Perasaan itu muncul saat hanya dirinya yang disalahkan oleh netizen. Padahal menurutnya, hubungan yang terjalin di antara dirinya dengan Bambang bukan perkara kesalahan satu pihak saja.

“Apapun yang akan aku lakukan pasti akan dilihatnya dari sudut negatifnya. Padahal kan di satu hubungan itu tidak akan terjadi kalau nggak ada yang memulai,” ucap Mayangsari.

Lalu, kata Mayangsari, bila dirinya memberi klarifikasi terkait tudingan pelakor, netizen pasti akan kembali berpikir negatif tentang dirinya.

Pelantun “Rasa Cintaku” itu meyakini bentuk klarifikasinya pasti akan dicap sebagai pembelaan dari dirinya.

“Tapi yang sebetulnya terjadi kalau seumpama aku mau menjelaskan, sama aja nanti bentuknya kaya pembelaan,” katanya.

Lebih lanjut, Mayangsari menegaskan segala sesuatu yang dilakukan olehnya tidak pernah diajarkan oleh orangtuanya. Begitu juga dengan perbuatan yang merugikan kebahagiaan orang lain.

Bagi Ibu satu anak itu semua yang sudah terjadi ia anggap sebagai salah satu konsekuensi perbuatannya.

“Jadi kalau sekarang aku dianggepnya begini begono yasudah aku harus menerima itu. Itu bagian dari konsekuensi,” tutupnya.

 

 

Rekomendasi