Tim Editor
ERA.id - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo resmi melaporkan artis peran Lucky Alamsyah (LA) ke Polda Metro Jaya pada Senin (24/5/2021). Laporan dilayangkan lantaran Roy Suryo merasa difitnah sebagai pelaku tabrak lari oleh Lucky Alamsyah.
Kini Roy Suryo menawarkan mediasi atas dugaan pencemaran nama baik dan penyebaran berita bohong terhadap Lucky Alamsyah. Sekarang, Lucky Alamsyah resmi menjadi terlapor pada Senin (24/5/2021).
"Point terpenting, si (artis) LA sekarang statusnya sudah "TLP" alias TERLAPOR Sesuai Nomor: TBL/2669/V/YAN.2.5/2021/SPKT PMJ ini," tulis Roy Suryo dalam rilis yang diterima ERA.id pada Selasa (25/5/2021).
Roy Suryo menyetujui proses mediasi, hanya saja ada beberapa hal yang harus dilakukan Lucky Alamsyah. Pertama adalah surat permintaan maaf kepada Roy Suryo dan masyarakat yang disertai materai Rp10.000.
"Membuat surat permintaan maaf kepada saya khususnya dan masyarakat pada umumnya, dengan materai Rp10.000 atas kesalahannya membuat cerita dan memposting 'Kisah Sinetron Tabrak Lari yang Tertukar' alias tidak faktual kemarin," kata Roy Suryo.
Kedua, Roy Suryo meminta Lucky Alamsyah menghapus semua unggahan yang di media sosial tentang kronologi serempet mobil. "Menghapus semua postingan-postingannya yang ngaco selama ini, meski secara sistem Insta Story akan terhapus dengan sendirinya dalam waktu 1x 24jam," ujar Roy Suryo.
Ketiga, Lucky Alamsyah harus menyampaikan permohonan maaf secara terbuka di semua platform media. "Mem-publish permintaan maaf tersebut secara terbuka di semua platform socmed-nya, ditambah pemuatannya di media-media online dan media konvensional atau mainstream yang selama ini mengutipnya," ungkap Roy Suryo.
Jika ketiga syarat itu sudah dilakukan oleh Lucky Alamsyah, maka Roy Suryo akan memberikan kesempatan untuk menerima permintaan maaf. Selain itu, ia juga menyetujui adanya opsi mediasi. "Kalau 3 (tiga) syarat diatas sudah dipenuhi, sebagai manusia ciptaan Allah SWT yang harus masih selalu memberi maaf kepada sesama ummatnya, InsyaaAllah saya baru bisa setujui opsi mediasi" tutupnya.
