ERA.id - Media sosial kini dihebohkan dengan beredarnya video memilukan kekerasan pada anjing yang dilakukan oleh Satpol PP demi kawasan wisata halal di Aceh. Kejadian itu terjadi di kawasan Kecamatan Pulau Banyak, Aceh.
Bahkan, seekor anjing bernama Canon yang ditangkap Satpol PP sampai mati. Aksi penyiksaan anjing hingga mati yang dilakukan Satpol PP Aceh mendapatkan sorotan dari penyanyi Sherina Munaf. Istri dari Baskara Mahendra ini mengaku stres lantaran membayangkan anjing yang disiksa hingga mati.
Sherina juga heran dengan tujuan tindakan kekerasan dilakukan Satpol PP untuk wisata halal. Pelantun lagu "Pergilah Kau" ini menyinggung soal tindakan Satpol PP yang melakukan kekerasan pada anjing. Sayangnya, pernyataannya ini mendapatkan pro kontra.
Perempuan berusia 31 tahun ini mengatakan ada netizen yang mengirimkan gambar anjing-anjing yang dijual di Pasar Tomohon, Manado. Sherina mengaku matanya belum terbuka dan kejadian itu berlangsung pada 3 tahun lalu.
"Gila banget. Sekarang gue dikirimin gambar anjing-anjing di pasar Tomohon yang dijual untuk dimakan. Ditanya mana suara Sherina yang ini? Itu video tahun 2018, mata saya belum seterbuka itu mengenai animal welfare. Kalo gue punya superpower pengennya juga bisa nyelametin SEMUANYA," tulis Sherina di akun Twitter-nya.
Sherina menegaskan bahwa kejadian keji yang terjadi saat ini adalah anjing peliharaan, Canon yang mati karena kekerasan dilakukan Satpol PP. Sejak dulu, Sherina sudah menyuarakan perlindungan hewan namun tak berhasil.
"Sekarang yang SEDANG terjadi adalah ANJING PELIHARAAN seseorang diambil paksa sampai mati. Mau ini di Aceh atau daerah lainnya atau dunia, ya semuanya keji. Tapi unfortunately saat ini terjadi di negara KITA. Maka saat ini banyak di Indonesia yang bersuara untuk Canon," ungkapnya.
“Ah nggak pernah di lapangan, bisanya koar-koar tanpa data”. Hidup manusia, termasuk saya & kawan-kawan pegiat satwa TIDAK SELALU di sosmed. Sudah dari dulu kami kerja keras mati-matian, nahan emosi, mengusut satu persatu kasus-kasus demi kesejahteraan hewan, termasuk perdagangan daging anjing atau kucing," lanjutnya.
Sherina meminta publik untuk menyuarakan perlindungan hewan. Meski tidak bisa mengembalikan anjing-anjing yang sudah mati, namun menyuarakan perlindungan hewan dapat mencegah supaya tidak terjadi hal tak diinginkan.
“Harus sama-sama adil dong bersuara untuk semua.” IYA PENGEN bisa menyelamatkan semuanya. Tapi saya hanya SATU ORANG. Daripada menunjuk karena menurutmu saya KURANG adil dalam bersuara, ya tolong IKUT bantu bersuara, demi perubahan yang lebih baik. Kenapa nunggu nunjuk saya saja?" katanya.
"Ironisnya: Apakah dengan bersuara seperti ini akan mengembalikan nyawa Canon atau anjing-anjing lainnya? Tidak. Tapi kita bisa mencegah hal-hal seperti ini di masa depan dengan bersuara," lanjutnya.
Terakhir, Sherina menegaskan bahwa anjing bukanlah soal makanan wajib dikonsumsi dari suatu daerah, melainkan menjadi kesejahteraan hewan. Ia hanya bersuara demi kesejahteraan hewan dan tidak ada lagi yang mati karena penyiksaan.
"Ini bukan soal generalisasi sebuah daerah, ataupun soal agama. Ini soal KESEJAHTERAAN HEWAN yang dimana hewan ini dipelihara dari kecil dan diambil PAKSA hingga tewas. Kami di sini bersuara demi keadilan Canon, pemiliknya, dan anjing-anjing di bagian INDONESIA manapun," tutupnya.