Dituding Rasis ke WNA China, Olvah Alhamid Banjir Kecaman: Tingkah Laku Sama Omongan Nggak Sesuai

| 08 Dec 2021 09:54
Dituding Rasis ke WNA China, Olvah Alhamid Banjir Kecaman: Tingkah Laku Sama Omongan Nggak Sesuai
Olvah Alhamid (Instagram)

ERA.id - Mantan finalis Puteri Indonesia 2015, Olvah Alhamid menuai banyak kecaman dari netizen usai diduga melakukan rasisme ke warga China.

Kritikan dan kecaman didapat setelah mengunggah video dirinya saat berada di Bandara Soekarno-Hatta di Instagram Stories.

Dalam video singkat tersebut, Olvah memperlihatkan beberapa orang yang disebutjya berasal dari China mengenakan alat pelindung diri (APD) dan menyebut mereka pembawa penyakit.

"Nih orang-orang China semua nih. Mereka takut lho, takut sama kita. Padahal mereka yang bawa penyakit ke Indonesia. Hey China, China!" ucap Olvah, dilansir dari videonya yang kini beredar di TikTok.

Video yang kini sudah dihapus Olvah di Instagramnya itu terlanjur viral di media sosial setelah diunggah ulang oleh netizen. Melihat aksi Olvah itu, banyak netizen yang memberinya kecaman.

Mereka menyatakan bahwa tindakan cewek berusia 31 tahun itu tidak sesuai dengan omongan dan kampanye soal rasisme yang selama ini digaungkannya.

Netizen juga menyoroti bio Instagram Olvah yang menyatakan bahwa dirinya seorang pejuang stop rasisme dan diskriminasi.

"Tingkah laku sama omongan nggak sesuai nih org," ujar salah satu akun.

"Bicara rasis tapi sendirinya jadi pelaku rasis," kata yang lain.

"Yah, blunder dianya," sambung yang lain.

Sementara itu, menanggapi video viralnya ini, Olvah sendiri sudah memberikan klarifikasinya. Ia mengaku salah dan tidak membenarkan perbuatannya di video tersebut.

"Saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya, sedalam-dalamnya terhadap apa yang saya bilang di video itu, yang seharusnya tidak saya lakukan. Dan apapun penjelasan saya di sini tidak membenarkan sikap saya saat itu," ujarnya pada video yang diunggah di Instagramnya.

Menariknya, usai meminta maaf, Olvah curhat bahwa perbuatannya di video tersebut didasari oleh sakit hatinya ketika dulu menghadapi rasisme dari ras lain di masa lalu.

"Hanya saja memang di masa lalu saya sering mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dan membuat luka terhadap saya terutama dari ras-ras tertentu yang ada di Indonesia, khususnya ras China," pungkasnya.

Rekomendasi