ERA.id - Angka kasus Covid-19 di beberapa daerah kembali naik dalam beberapa pekan terakhir. Terkait hal ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta agar vaksinasi booster terus ditingkatkan. Mengingat saat ini angka vaksinasi masih rendah dan masyarakat tidak berminat mengikuti program vaksin booster.
Hal ini disampaikan Ganjar saat meninjau vaksinasi di SMAN 1 Klaten Rabu (13/7/2022). Ia mengimbau masyarakat untuk mulai menggalakkan lagi vaksinasi booster untuk Covid-19.
”Rasa-rasanya masyarakat agak tidak berminat. Padahal sekarang kasusnya di beberapa titik meningkat lagi,” kata Ganjar.
Namun sejauh ini angka Covid-19 di Jawa Tengah masih terkendali. Untuk itu salah satu yang diandalkan untuk menanggulangi melonjaknya kasus Covid-19 yakni vaksinasi booster.
”Harapannya semua punya kesadaran untuk boosting,” kata Ganjar.
Ia berjanji jika pemerintah akan memfasilitasi permintaan masyarakat untuk vaksin booster. Seperti yang dilakukan di SMAN 1 Klaten, dimana sekolah ini memimpin murid dan guru di seluruh Klaten untuk mau vaksin.
”Ini cara yang relatif cukup efektif. Sehingga kita harapkan kalau boostingnya bisa tinggi, minimal kita lebih tenang, lebih ayem,” ucapnya.
Dari data harian Covid-19 di Jawa Tengah pada Rabu (13/7/2022) angka kasus Covid-19 mencapai 1.400 kasus. Ada penambahan sebanyak 0,18 persen atau 57 kasus dari hari sebelumnya.
Sementara untuk positivity rate saat ini ada 2 persen. Data kasus tertinggi ada di kota Semarang dengan 175 kasus, Kabupaten Klaten 134 kasus, Kabupaten Jepara 116 kasus.
”Kasus terendah ada di Kabupaten Semarang, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Cilacap. Masing-masing ada dua kasus,” ucapnya.
Sementara untuk capaian vaksinasi, dosis satu sudah 93,82 persen, vaksinasi dosis dua sudah 85,08 persen. Sedangkan capaian untuk vaksinasi booster baru sekitar 24,1 persen.
”Itu kan masih rendah sekali, hanya sekitar 7 jutaan dan itu rendah di sini (Jawa Tengah). Maka kemudian gerakan-gerakan ini (vaksinasi massal) penting untuk kemudian kita bisa laksanakan," katanya
Terkait dengan kebijakan vaksinasi booster sebagai syarat untuk masuk ke tempat umum, termasuk di pusat perbelanjaan, ia akan mengikuti kebijakan tersebut. Sebab kebijakan ini membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya vaksinasi.
”Dari pada diperintah, dipaksa-paksa, kan lebih baik membangun kesadaran diri,” ucapnya.