Personel Pussy Riot Dilarang Bepergian ke Luar Negeri

| 10 Aug 2018 13:25
Personel Pussy Riot Dilarang Bepergian ke Luar Negeri
Maria Alyokhina (Twitter @all_mary)
Moskow, era.id - Otoritas Rusia melarang personel band Pussy Riot, Maria Alyokhina melakukan perjalanan ke Skotlandia yang akan mempromosikan buku terbarunya.

Melaui akun Twitter-nya, Kamis (9/8/2018), Alyokhina yang saat itu tengah berada di bandara Domodevo mengatakan, ia tidak diperkenankan melakukan penerbangan oleh petugas keamanan di bandara tersebut.

"Orang-orang dari layanan perbatasan FSB (Federal Security Service) memberitahu saya kalau saya tidak boleh meninggalkan negara ini (Rusia)," kicau Maria, yang di-retweet oleh akun bernama @BBCDanielS.

 

Alyokhina, seorang kritikus vokal yang kerap menyerang Vladimir Putin, dijadwalkan untuk membacakan bukunya yang berjudul Riot Days dari 10-19 Agustus.

Sebuah data di situs resmi Fringe mendeskripsikan pertunjukan tersebut akan dikemas dalam balutan penggabungan unsur punk, electronika, teater, rekaman dokumenter dan protes.

Menanggapi larangan perjalanan tersebut Lembaga Pemasyarakatan Federal Rusia mengklaim Alyokhina gagal melakukan layanan komunitas yang diperintahkan pengadilan sebagai hukuman atas protes yang dilakukan sebelumnya di Moskow.

Pada 2012, Alyokhina dan rekan satu bandnya, Nadezhda Tolokonnikova menjadi berita utama internasional ketika mereka dipenjara selama dua tahun setelah melakukan 'doa punk melawan Vladimir Putin di Katedral Christ the Saviour di Moskow.

Awal bulan ini, dia juga melakukan protes di depan Lembaga Pemasyarakatan Rusia, membentangkan spanduk yang menyamakan penjara tersebut dengan Gulag Soviet, kamp-kamp penjahat di masa Uni Soviet.

Sebelumnya, keempat personel Pussy Riot menyusup ke dalam Luzhniki Stadium, Moskow saat laga final Piala Dunia antara Prancis kontra Kroasia yang berlangsung pada 16 Juli lalu.    Sebagai hukuman, selain dipenjara selama 15 hari mereka juga dilarang menghadiri setiap acara olahraga selama tiga tahun.

Baca Juga : Anggota Band Pussy Riot Ditangkap Lagi

 

Tags : album musik
Rekomendasi