Waspada Hipertensi Usai Santap Makanan Khas Idul Adha

| 21 Aug 2018 12:24
Waspada Hipertensi Usai Santap Makanan Khas Idul Adha
Ilustrasi (Pixabay)
Jakarta, era.id - Sejumlah makanan berbahan dasar daging kambing akan tersedia di meja makan kita saat perayaan Idul Adha. Sebut saja sate kambing, tongseng kambing, gule kambing, dan lainnya.

Tapi, apa benar ya kalau mengonsumsi daging kambing bisa meningkatkan tekanan darah secara mendadak? dr. Amanda Tiksnadi, Sp.S(K) yang merupakan dokter spesialis syaraf dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) membenarkan hal itu.

"Daging kambing dibandingkan dengan daging-daging yang lain berpotensi meningkatkan tekanan darah secara mendadak," kata dr. Amanda seperti dilansir Antara, Selasa (21/8/2018).

Amanda bilang, pada momen seperti Idul Adha seringkali terjadi kejadian stroke akut. Sebabnya, banyak makanan berjenis kari dengan daging kambing yang dihidangkan.

Tapi, sebetulnya bukan hanya daging kambing yang jadi penyebab terjadinya tekanan darah tinggi. Bahan dalam masakan seperti garam berkadar tinggi juga bisa jadi penyebab stroke yang kadang tak disadari.

"Mungkin bukan hanya pengaruh dari daging kambingnya sendiri, tetapi dari berbagai makanan lain, karena otomatis mengandung garam sehingga rasa lebih asin. Tingginya kadar natrium dalam garam menyebabkan retensi air dalam tubuh, sehingga volume pembuluh darah jadi penuh (terisi cairan)," jelas Amanda.

"Akibatnya, tekanan darah meningkat. Bila pada dasarnya orang-orang tersebut sudah mempunyai penyakit dasar di mana pembuluh darahnya tidak elastis, karena berbagai faktor misalnya ada sumbatan dan lainnya, akan sulit dikompensasi oleh tubuh," sambungnya.

Amanda menjelaskan kalau pembuluh darah yang elastis penting untuk menyesuaikan perubahan dari jumlah cairan atau tekanan darah dalam intravaskuler. Banyaknya plak dalam pembuluh darah dan faktor penuaan jadi faktor yang mengurangi elastisitas pembuluh darah.

"Dalam beberapa kasus, seperti penuaan, banyak plak, banyak timbunan dan lainnya, bisa menyebabkan elastisitas pembuluh darah akan berkurang, jadi dia keras (sulit elastis). Sedangkan karena kadar garam tinggi yang menyebabkan penumpukan cairan terpaksa masuk ke dalam pembuluh darah, tidak terakomodasi, sehingga menjadi pecah. Lalu, timbulah gejala stroke, kalau di koroner, serangan jantung akut. Atau di ginjal," tutupnya Amanda.

Baca Juga : Koki Inggris Pelajari Masakan Minang di Padang

 

Rekomendasi