Kisah Mantan Tukang Pijat Peroleh Medali Perunggu

| 09 Oct 2018 15:07
Kisah Mantan Tukang Pijat Peroleh Medali Perunggu
Abdul Halim Dalimunthe (Twitter @Kemenpora_RI)
Jakarta, era.id - Satu tambahan medali perunggu dipersembahkan oleh Abdul Halim Dalimunthe pada hari ini, Selasa (9/10/2018). Pria berusia 33 tahun ini merupakan atlet cabang para atletik nomor 200 meter putra (T11). Tapi siapa yang tahu jika Halim dulunya seorang tukang pijat?

Dilansir dari berbagai sumber, termasuk akun Twitter Kemenpora, saat awal-awal berlatih sebagi atlet, Halim bahkan masih menjalani profesi tukang pijat demi mencukupi kehidupan sehari-harinya. 

 

Halim merintis jalan menjadi atlet ketika ia masih tinggal di Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Wyata Guna Bandung. Saat bergabung dengan salah satu Sekolah Sepak Bola (SSB), pelatih menilai Halim memiliki kemampuan berlari yang mumpuni.

Halim pun makin giat berlatih, sambil sesekali jadi tukang pijat di waktu luangnya, hingga akhirnya lolos seleksi untuk Pekan Paralimpiade Daerah 2010 mewakili tim Kota Bandung. Turun di tiga nomor sekaligus; lari 100 meter, 200 meter dan lompat jauh, Halim berjaya di ketiga nomor tersebut.

Semangatnya makin menggebu-gebu. Hasratnya kian tinggi. Halim tak ingin langkahnya tertahan di tingkat daerah saja. Doa dan usahanya terkabul, Halim menjadi bagian atlet disabilitas Jawa Barat dan menembus pelatnas. Dari sini, Halim mulai meninggalkan profesi tukang pijat yang dijalaninya.

Halim mewakili Indonesia di ajang ASEAN Para Games 2013 di Myanmar dengan raihan dua medali emas. Dia lantas tampil di Asian Para Games 2014 (Incheon) dengan raihan perunggu dan di ASEAN Para Games 2017 (Kuala Lumpur) dengan dua emas. Dia juga terbang ke Paralimpiade 2016 Rio de Janeiro setelah mendapatkan wildcard

Dan kini, di Asian Para Games 2018 di rumah sendiri, Halim berhasil menyumbangkan medali perunggu untuk Indonesia. Terima kasih Halim. Kami bangga!

Baca Juga : Mengenal Aturan Internasional Kompetisi Judo

Rekomendasi