Tim Editor
Hal itu dikatakan langsung oleh Vice President WhatsApp, Chris Daniels. Ia mengkonfirmasi bahwa iklan itu akan diletakkan di bagian Status.
"Kami akan menayangkan iklan di Status. Ini akan menjadi model utama monetisasi untuk perusahaan dan juga kesempatan bagi para pebisnis untuk menjangkau orang-orang melalui WhatsApp," kata Chris seperti dikutip dari Android Authority, Kamis (1/11/2018).
Kendati demikian, belum jelas kapan rencana iklan itu akan dipasang. Pasalnya format iklan yang akan ditampilkan mirip dengan layanan Instagram Stories, jadi setelah 24 jam iklan itu akan menghilang.
Pro dan kontra dari iklan di WhatsApp bukanlah hal baru. Bahkan pendiri WhatsApp, Brian Acton, belum lama ini blak-blakan bahwa salah satu alasannya ia keluar dari Facebook dikarenakan WhatsApp akan dijejali iklan.
Kala itu, Acton sudah mengatakan bahwa Facebook akan memajang targeted ads di fitur status. "Metode periklanan seperti inilah yang membuatku tidak senang," tandas Acton ketika itu.
Namun demikian, Facebook tentu ingin investasinya yang sangat besar ketika membeli WhatsApp senilai 21 miliar dolar AS di tahun 2014 bisa kembali. Maka beragam cara monetisasi pun dilakukan oleh jejaring sosial terbesar di dunia itu, termasuk dengan iklan.
