Tim Editor
Setelah beberapa pekan lowong, kursi presiden di Inter Milan akhirnya terisi. Steven Zhang resmi bertugas menggantikan Erick Thohir yang memilih resign karena bakal sibuk mengatur strategi pemenangan Jokowi-Ma'ruf.
"Saya sangat bangga untuk memimpin klub ini ke era baru. Saya merasa bertanggung jawab untuk memuaskan hasrat jutaan penggemar di seluruh dunia dan, saya lebih dari siap untuk menerima tantangan Presiden dalam hal ini, tahun ke-110 klub bergengsi ini," kata Zhang seperti tertulis dalam laman resmi Inter.
Zhang ditunjuk jadi presiden Inter Milan, Jumat (26/10) lalu. Dialah presiden ke-21 Inter Milan. Zhang adalah putra Zhang Jindong, pemilik China Suning Holdings Group yang membeli saham mayoritas klub tahun 2016.
Zhang sejujurnya bukanlah orang baru. Dia ada di dewan direksi selama dua tahun terakhir dan secara efektif bertanggung jawab untuk menjalankan klub sehari-hari.
Zhang punya mimpi membawa kembali kejayaan Inter Milan. Dalam konteks olahraga tetap akan menjadi prioritas tertinggi Zhang. Dia siap menghadirkan berbagai fasilitas dan dukungan yang diperlukan untuk membawa Inter ke level yang lebih tinggi.
"Di luar lapangan, kami akan menjadikan Inter sebagai perusahaan yang kuat seperti di lapangan. Kami harus membangun keterampilan yang kuat di bidang komersial dan pemasaran dan lebih memperkuat tim manajemen," jelas Zhang.
"Juga, kita harus ingat bahwa Inter bukan hanya tentang sepakbola dan apa yang terjadi di lapangan. Kami akan terus menjunjung nilai-nilai olahraga dari persaingan jujur, permainan yang adil dan sportivitas," lanjutnya.
"Saya percaya bahwa dengan bantuan Anda, saya sekarang siap untuk mengambil langkah selanjutnya. Bersama-sama kita dapat membawa Klub ini maju ke era baru kesuksesan," tutupnya.
Lahir pada 21 Desember 1991 di Nanjing, Steven Zhang belajar keuangan dan menerima gelar sarjana dalam bidang ekonomi dari The Wharton School of University of Pennsylvania. Zhang juga sempat bekerja sebagai analis untuk Morgan Stanley.
