Isner (33 tahun)--merupakan petenis 'tua' yang pertama kali tampil di turnamen penutup musim sejak Andres Gimeno melakukan debutnya dalam usia 35 tahun pada 1972--mampu memberi sedikit perlawanan, namun ia bukan lawan yang seimbang bagi Djokovic dalam pertarungan yang berlangsung selama 73 menit tersebut.
Djokovic hanya kehilangan empat poin saat ia melakukan serve di set pertama, namun apa yang paling mencemaskan bagi Isner adalah cara sang lawan membaca permainannya dengan sangat baik, melakukan pengembalian-pengembalian bola dari baseline dengan 'monoton'.
"Tentu saja dia merupakan pengembali bola terbaik yang pernah saya hadapi," kata Isner seperti dikutip Reuters. "Terkadang kamu berharap ia sedikit mengendur. Sayangnya, menurut saya hal itu tidak terjadi pada malam ini. Bokong saya seperti disepak."
Setelah gagal mengonversi break point dalam dua gim service pembukaan Isner, Djokovic tidak melakukan kesalahan ketika peluang lain datang, melakukan pengembalian dengan forehand untuk mendapatkan pukulan winner dan memimpin 4-2.
Isner menggagalkan set point ketika melakukan serve pada kedudukan 3-5 dan mencatatkan tiga ace secara beruntun untuk bertahan di set itu, namun Djokovic dengan tenang mengunci set pertama.
Djokovic kemudian mematahkan serve Isner pada kedudukan 3-3 di set kedua. Dua gim selanjutnya, Djokovic memastikan kemenangan dengan pukulan backhand menyilang.
Seperti dilaporkan laman resmi turnamen, petenis Serbia itu kini akan berhadapan dengan petenis Jerman Alexander Zverev di putaran kedua turnamen yang menggunakan sistem round robin ini, setelah petenis 21 tahun itu menaklukkan Marin Cilic asal Kroasia dengan skor 7-6(5), 7-6(1) di Grup Gustavo Kuerten pada pertandingan yang dimainkan lebih awal.
Baca Juga : Djokovic Ditundukkan Petenis Muda