Anne Diana, Koordinator Talent Kenmaster, menyebut alasan kenapa pihaknya memilih dua grup musik jagoan Yogyakarta sebagai pengisi acara.
Bagi Kenmaster, Shaggydog dan NDX AKA adalah refleksi paling mewakili para kelas pekerja, sesuai dengan tema yang mereka angkat: Cah Kerjo.
"Jadi, kenapa Shaggydog dan NDX AKA itu karena mereka itu pekerja, ya. Mereka bekerja keras untuk musik yang mereka mainkan," tutur Anne kepada era.id, Kamis (21/12).
Tampil dengan sederet nomor andalan seperti Hey Cantik, Lagu Reggae, Ditato, Jalan-jalan, hingga di Sayidan dan Ambilkan Gelas, lagu yang mereka mainkan bersama NDX AKA.
Usai dibuat berdansa oleh Shaggydog, para kelas pekerja dibuai goyangan musik dangdut berpadu hip-hop milik NDX AKA. Enggak pandang bulu, semua yang berada di lantai dansa hanyut dalam goyangan.
NDX AKA (Ivan Prasetyanto/era.id)
Di tangan Yonanda Frisna Damara dan Fajar Ari, musik dangdut memang sejak lama dibuat naik kelas. Di bawah kuasa mereka, enggak ada pengklasifikasian penikmat musik. Tua, muda, kerah biru atau kerah putih, semua larut jadi satu.
Enggak banyak basa-basi, deretan lagu andalan mereka, mulai dari Kimcil Kepolen, Cintamu Tak Terbatas Waktu, Kangen Mantan, Please Dong Yang, hingga Sayang dibabat habis tanpa jeda berarti. Penuh energi.