Pelantun tembang 'Andaikan Kau Datang' ini menghembuskan nafasnya terakhir sekitar pukul 05.00 WIB, Jumat (5/1/2017) di kediamannya di Pamulang, Tangerang Selatan. Diketahui, pria kelahiran Tuban, Jawa Timur, 77 tahun silam ini mengidap komplikasi penyakit sejak lama.
Untuk mengenang legenda musik Indonesia, Yon Koeswoyo, berikut 5 fakta yang dirangkum era.id:
1. Keturunan Sunan Muria
Yon merupakan putra keenam dari sembilan bersaudara, anak dari pasangan Raden Koeswoyo dan Rr. Atamini asal Tuban, Jawa Timur. Melihat silsilah keluarga, Yon termasuk generasi ketujuh keturunan (trah) Raden Umar Said atau yang disebut Sunan Muria di Tuban--salah satu penyebar agama Islam di Jawa Tengah. Ibunya merupakan keponakan dari Bupati Tuban pada masa kolonial Belanda.
2. Dipenjara karena lagu ngak-ngik-ngok
Pada 29 Juni 1965, Yon sempat merasakan dinginnya jeruji besi. Ia bersama ketiga saudaranya yakni Tony, Nomo, dan Yok mendekam di Penjara Glodok. Mereka dibui karena kerap membawakan lagu-lagu ngak-ngik-ngok (sebutan Soekarno untuk lagu kebarat-baratan).
Pada saat itu Presiden Soekarno gencar menertibkan segala atribut kebarat-baratan, karena dianggap tidak mencerminkan Indonesia termasuk para musisi. Kemudian, tepat sehari sebelum peristiwa 30 September 1965 pecah, keempatnya berhasil dibebaskan.
3. Merilis album solo
Di tengah kevakuman Koes Plus dan Koes bersaudara, suami Bonita Angelia itu sempat merilis album solo. Pada tahun 1981 dengan seizin Tonny Koeswoyo, ia mengeluarkan album bertajuk 'Lantaran' bersama rekannya Harry Cahyono, pemusik dan pencipta lagu.
Keduanya berhasil menelurkan 10 lagu, yang sebagaian besar bertemakan kritik sosial yang disampaikan dengan bahasa abstrak dan tak mudah dicerna. Duet maut antara kedua musisi andal ini kembali berulang pada tahun 2008 melalui album solo Yon Koeswoyo yang berjudul Song of Porong.
4. Produktif berkarya
Bersama saudaranya, Yon mengalami pasang surut berkarier di dunia musik. Namun di samping itu, ia bersama saudaranya terbilang cukup produktif menelurkan karya-karya terbaik. Sejak tahun 1960 hingga sekarang mereka berhasil menghasilkan 953 lagu, yang tertuang dalam 89 album. Pada periode Koes Bersaudara sebanyak 203 lagu (17 album), dan pada periode Koes Plus sebanyak 750 lagu (72 album).
Pasca bercerai dengan Damiana Susi, pria yang pernah mengenyam pendidikan Universitas Res Publica (sekarang Universitas Trisakti) ini menikah lagi dengan Bonita Angelia pada tahun 1993. Pada pertengahan 1990-an, Yon sempat merasakan sulitnya hidup di ibu kota. Bahkan ketika istrinya melahirkan, Yon tidak mempunyai uang sama sekali untuk membiayai persalinan sang istri.
5. Pesan terakhir Sang Legend
Diceritakan Gerry Koeswoyo, putra pertama Yon, sebelum meninggal ayahnya sempat berpesan agar keluarga besarnya tetap hidup dengan rukun. Dalam kenangan Gerry, ayahnya selalu mengajarkan pada keempat anaknya untuk kuat mengarungi kehidupan.
Dikatakan Gerry, Yon sempat menceritakan ihwal mimpinya bertemu Tony Koeswoyo, sang kakak yang lebih dahulu meninggal dunia. Dirinya mengaku beretemu Tonny dalam mimpi dan membuat lagu bersama.
Mimpi terkahir Yon yang belum terwujud, lanjut Gerry, yakni melakukan perform bersama keluarga sendiri. "Terakhir seneng banget dia mau show rame-rame lagi. Second generation mau ke Lombok rencananya Februari," ungkap Chicha Koeswoyo, keponakan Yon pada era.id, Jumat (5/1/2018).