Investigasi Kematian Teknisi Drum Radiohead Dilanjutkan

| 11 Apr 2019 17:51
Investigasi Kematian Teknisi Drum Radiohead Dilanjutkan
Radiohead (Instagram/@radiohead)
Jakarta, era.id - Pada 2012 lalu, sebuah tragedi menghampiri band rock asal Inggris, Radiohead. Beberapa saat sebelum naik pentas, panggung acara Downsview Park di Toronto roboh. Scott Johnson, teknisi drum yang saat itu berusia 33 tahun tewas akibat kecelakaan tersebut. Hari ini, otoritas setempat memulai kembali investigasi dengan modal 28 rekomendasi tak mengikat yang dikeluarkan juri dari Pengadilan Ontario.

Dilaporkan BBC News, investigasi dilanjutkan setelah otoritas memulai kembali proses investigasi sejak 25 Maret 2019 lalu. Sejak itu, juri telah melakukan pemeriksaan selama dua pekan dan memeriksa lima orang, termasuk drumer band, Philip Shelway dan Ken Johnson, ayah dari mendiang Scott. Sebelumnya, kasus ini sempat dihentikan pada September 2017 setelah hakim menganggap kasus ini berjalan terlalu lama.

Dikutip dari Canadian Press, Ken sempat menyampaikan kepada wartawan di luar pengadilan tentang besarnya harapan keluarga kasus ini terungkap. Bukan apa-apa, Ken merasa telah terlalu lama terlibat dalam banyak dialog terkait kematian Ken, termasuk rangkaian pemeriksaan yang menurutnya tak berujung. Kini, cahaya mulai kembali terlihat. Dan Ken beserta seluruh keluarga Johnson dapat kembali berharap kasus ini terselesaikan.

“Menurut saya, (kelanjutan kasus) ini akan mendatangkan akhir. Setidaknya, untuk mengobati waktu-waktu ke belakang, di mana tak ada satu bulan pun berlalu tanpa adanya dialog tentang Scott dan apa yang terjadi. Jadi, saya sangat menantikan untuk berhenti melakukan dialog semacam itu lagi," tutur Ken, dikutip Kamis (11/4/2019).

Lebih keras dari keluarga Johnson. Radiohead bahkan sempat menyerukan amarah mereka di atas panggung, ketika mereka kembali ke Toronto pada 2018, enam tahun setelah tragedi itu terjadi. Saat itu, Thom Yorke berseru, “orang-orang yang harus dimintai pertanggungjawaban masih tidak dimintai pertanggungjawaban di kota Anda. Keheningan ini memekakan telinga," serunya.

Sang drumer, Shelway juga beberapa kali mengungkap kekecewaan dan rasa frustasi terhadap perjalanan kasus ini. Dalam sebuah wawancara bersama BBC pada musim panas lalu, Shelway berkata, "Sangat frustasi. Kasus pengadilan mogok karena masalah teknis," ungkapnya.

Di luar berbagai kekecewaan dan amarah yang diungkap, Radiohead pada 2016 sempat memberikan penghormatan lewat album A Moon Shape Pool yang didedikasikan khusus untuk mendiang Scott.

Live Nation, promotor acara yang menghadapi tuntutan dari Kementerian Ketenagakerjaan Amerika Serikat terkait tragedi ini sebelumnya sempat membantah tuduhan bahwa mereka telah melakukan kesalahan. Selain Live Nation, tuntutan juga dihadapi oleh Optex Staging and Service sebagai perusahaan perakit panggung dan seorang insinyur bernama Domenic Cugliari.

“Kami benar-benar mempertahankan bahwa Live Nation dan karyawan kami melakukan segala yang mungkin untuk memastikan keselamatan siapa pun yang berada di atau dekat panggung yang terlibat dalam insiden tragis yang menyebabkan kematian malang tuan Scott Johnson," kata perwakilan Live Nation 2013 lalu.

Rekomendasi