Loner merupakan tindak lanjut dari single pertama Mushroom Feelin, yang dibalut dalam dekapan komposisi rock berdistorsi dan sound tegas tanpa embel-embel elemen dreamy pop berlebihan.
Sound memang menjadi salah satu perhatian Otiosis, di mana Gun dkk kini mencoba bereksplorasi dengan efek-efek khusus agar mampu membawa para pendengarnya ke dalam lagu Loner, baik saat mendengarkan di YouTube maupun ketika menyaksikan penampilan mereka di atas panggung.
Lirik lagunya ditujukan kepada orang- orang yang sadar mereka penyendiri tapi terus menjalani hidupnya tanpa beban apapun.
"Ketika kamu mempunyai kebahagiaan dalam dirimu jangan sampai terganggu oleh perkataan orang lain. Karena kebahagiaan kamu bisa diciptakan oleh dirimu sendiri," kata Gun kepada era.id, Senin (11/3/2019).
Supaya kamu tahu. Sejak terbentuk pada 2017, band yang dalam bahasa Yunani memiliki arti 'pemalas' ini telah memilih genre shoegaze rock sebagai media untuk menyebarkan karya-karya mereka. Dan itu bukan tanpa alasan.
“Ini passion kami. Kami pengen ngangkat shoegaze rock di Indonesia,” tandas Gun.
Meski memiliki latar belakang selera musik yang berbeda-beda, para personel Otiosis menjadi satu kesatuan utuh melalui perekat bernama Mono, Radiohead, Mac DeMarco, Oeil, Nothing. Dan Loner adalah buktinya.