Selembar kertas pemberitahuan tutupnya XXI dipasang di depan gedung "Pengumuman. Mulai hari Senin Tgl 19 Agustus 2019 dan seterusnya bioskop TIM XXI tutup/tidak beroperasional".
Alasan gedung yang berada di deretan Galeri Cipta II dan Graha Bhakti Budaya ini tak lagi beroperasi karena habis masa kontrak pengoperasian.
"XXI di TIM tutup karena masa kontraknya sudah habis," kata Direktur Proyek Revitalisasi TIM PT Jakpro Luky Ismayanti saat dihubungi, Senin (19/8/2019).
Jika kalian bertanya kenapa XXI tak memperpanjang masa kontraknya, proyek revitalisasi adalah jawabannya. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginginkan pemutakhiran kawasan TIM menjadi sentra kegiatan kesenian dan kebudayaan bertaraf internasional.
Pembangunan tahap I meliputi bangunan Masjid Amir Hamzah berlokasi di area Plaza Graha Bhakti Budaya, Gedung Parkir Taman, dan Pos Damkar. Proyek ini akan dikerjakan dalam kurun waktu Juli-Desember 2019.
Otomatis, lokasi XXI ini nantinya akan dibongkar menjadi gedung perpustakaan baru yang memanjang dari sisi depan hingga belakang TIM. Sebagian bekas bangunan juga akan dibongkar untuk perluasan gedung pertunjukan Graha Bhakti Budaya.
Luky bilang, nantinya di kawasan TIM akan tetap memiliki tempat di mana warga bisa menonton film. Dia menyebut pada proses pembangunan sinema itu pada tahap II yakni bulan Juli 2020 mendatang.
"Pembangunan sinema akan direncanakan kembali pada pembangunan revitalisasi TIM fase 2," ujarnya.
Bioskop di XX1 Taman Ismail Marzuki (TIM) ditutup (Diah/era.id)
Untuk sejumlah orang di Jakarta, bioskop ini punya kenangan. Apalagi, bioskop yang berada di pusat kota ini mematok harga tiket yang terjangkau.
Hari Senin sampai Jumat, tiket film sebesar Rp35.000, Jumat Rp40.000. Sedangkan Sabtu, Minggu, dan hari libur harga tiketnya Rp50.000.
Mahasiswa salah satu universitas negeri di Jakarta, Pamela (22) menceritakan kenangannya dengan bioskop ini. Selain harga tiket yang pas dengan kantong mahasiswa, Pamela memilih XXI TIM sebagai tempat nonton karena enggak perlu ribet masuk mal. Dia juga enggak perlu merogoh kocek banyak untuk biaya makan seusai menonton film.
"Kalau setelah nonton, saya biasanya makan di pelataran TIM, tinggal jalan ke depan. Banyak tukang makanan seperti nasi goreng, ketoprak, pecel lele, pokoknya makanan murah," tutur Pamela.
Buntut dari tutupnya XXI TIM, Pamela terpaksa mesti mencari bioskop lain yang harga tiketnya masih ramah dengan kantong mahasiswa.