Lebih Bahaya Mana, Rokok atau Vape?

| 24 Sep 2019 10:03
Lebih Bahaya Mana, Rokok atau Vape?
Ilustrasi (Sarah Johnson/Pixabay)
Jakarta, era.id -  Banyak orang mengira dampak rokok elektrik bagi kesehatan lebih aman dibanding rokok tembakau. Padahal asumsi tersebut jelas tidak benar.

Dampak buruk vape ini terjadi pada seorang remaja berusia 19 tahun, Anthony Mayo yang tengah berjuang hidup setelah paru-parunya rusak parah akibat terpapar rokok elektrik. Menurut dokter, paru-paru remaja asal Pennsylvania itu seluruhnya tertutup minyak vape beku yang bisa disamakan dengan lemak bacon. 

Sejak bulan lalu, ia masuk Unit Perawatan Intensif (ICU) Millcreek Community di Eria, Pennsylvania, setelah dokter menemukan paru-parunya sangat padat dan kadar oksigennya menipis drastis, demikian dikutip dari People. 

Hal ini juga menjadi bukti lain bahwa vape tidaklah lebih sehat dari rokok tembakau. Vape juga dapat menyebabkan penyakit lainnya untuk tubuh. Berikut masalah yang akan terjadi pada tubuh ketika menggunakan vape.

Merusak jantung

Meski vape tidak mengandung tembakau, tapi mereka memiliki banyak nikotin yang dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti orang yang merokok tembakau, yakni merusak kesehatan jantung. 

Menurut Michael Fiore, MD, direktur pusat penelitian tembakau di University of Wisconsin di Madison mengungkapkan bahwa nikotin dapat membuat jantung berdetak lebih cepat dari biasanya dan berpotensi menyebabkan tekanan darah tinggi.

Dalam jurnal American Stroke Associations International Stroke mengungkapkan bahwa orang yang menggunakan vape memiliki risiko hingga 59 persen terhadap serangan jantung dan 40 persen lebih tinggi akan risiko penyakit jantung. 

Merusak mata dan saluran pernapasan

Dalam studi pada 2015 oleh para peniliti di Portland State University mengungkapkan bahwa proses pemanasan glikol propylene dan gluserol (dua bahan umum pada liquid vape) dapat mengakibatkan pelepasan formaldehida.

Menurut American Cancer Society, formaldehida yang terdapat dalam vape juga dapat mengiritasi mata, tenggorokan, dan hidung. Nikotin yang ditemukan di vape juga dapat menyebabkan mual, pusing, dan muntah, terutama pada pengguna baru. 

Vape juga meningkatkan risiko peradangan pada paru-paru dan mengurangi kemampuan jaringan pelindung untuk melindungi organ. Rokok elektronik ini juga dapat menyebabkan munculnya penyakit bronkiolitis obliterans, atau paru-paru popcorn.

Menyebabkan ketagihan

Seperti rokok tembakau, nikotin dalam vape juga menyebabkan pelepasan dopamin ke seluruh tubuh yang menyebabkan kecanduan nikotin sehingga mengakibatkan efek ketergantungan, demikian dilansir dari The Healthy. 

Rekomendasi