City Hunter merupakan manga karya Tsukasa Hojo yang terbit mulai dari 1985 sampai 1991. Bercerita tentang seorang detektif swasta bernama Ryo Saeba yang bikin bisnis City Hunter dengan berpartner dengan seorang gadis tomboy bernama Kaori Makimura. Kaori adalah adik dari mantan partner Ryo yang tewas terbunuh. Kantor jasa City Hunter berpusat di kota Shinjuku dan menyediakan jasa perlindungan untuk klien sebagai bodyguard.
Ryo Saeba yang dikenal sebagai penembak jitu, juga dikenal sebagai pria berpikiran mesum yang tergila-gila dengan beberapa wanita seksi. Aksi mesumnya selalu dihentikan Kaori yang selalu memukul kepala Ryo Saeba dengan martil berukuran besar.
Film terbarunya yang disutradarai oleh Kenji Kodama tersebut bercerita tentang seorang model bernama Ai Shindo yang menyewa jasa bodyguard dari Ryo Saeba karena sering dibuntuti oleh gerombolan penjahat.
Ryo Saeba dalam film City Hunter (Foto: IMDb)
Demi melindungi kliennya, Ryo dan Kaori pun menginap di apartemen Ai dan mengikuti kegiatan modelingnya. Di tempat pemotretan tempat Ai bekerja, Kaori bertemu dengan teman masa kecilnya, Shinji Mikuni yang kini sudah menjadi CEO perusahaan Domina Technology--agensi model tempat Ai bekerja. Pertemuan itu membangkitkan romansa antara Kaori dan Shinji.
Sementara itu, rombongan tentara bayaran bersama senjata pemusnah masal masuk ke kota Shinjuku. Para intel kepolisian yang dipimpin Saeko Nagami mencium pedagang senjata internasional datang ke kota Shinjuku yang terpaksa menyeret City Hunter dalam konflik perang senjata dalam rangka menjadikan Shinjuku medan pertempuran.
Setting dan pendekatan cerita modern
Dalam rangka memperkenalkan tokoh ini kepada generasi baru, maka para tokoh utama City Hunter juga dibawa ke dunia yang lebih modern. Mulai dari animasi dua dimensi yang digarap lebih halus dan sesuai dengan gaya artis animasi era kini.
Sosok Ryo Saeba, Kaori Makimura, Saeko Nagami, dan penghuni restoran Cat’s Eye digambar oleh animator Kumiko Takahashi--character designer, sementara keseluruhan animasi dipimpin oleh Yoshihito Hishinuma--animation director. Di tangan mereka, animasinya terlihat sangat modern ketimbang tiga film sebelumnya.
Tidak hanya dari tampilan animasi, bagian dalam cerita juga dibuat lebih modern. Yang paling kentara adalah latar waktu yang mengambil era sekarang tanpa membuat tua para karakter tersebut. Misal, hadirnya ponsel, drone, senjata pemusanah massal, termasuk robot pelayan penerima tamu di restoran Cat's Eye, tempat Ryo Saeba dan Kaori nongrong.
Yang paling unik adalah menyaksikan martil kayu besar yang digunakan Kaori. Biasanya martil besar itu bertulis 1.000 ton, maka kali ini tulisan di martil tersebut adalah 2019.
Kendati banyak menyuguhkan sesuatu yang modern, film anime bioskop ini masih menggunakan pengisi suara Akira Kamiya untuk Ryo Saeba dan Kazue Ikura sebagai Kaori Makimura.
Keduanya sudah dipercaya menjadi pengisi suara mulai dari film animasinya tayang di televisi 1987 lalu sampai ketiga adaptasi film bioskop lainnya. Beberapa karakter dan aksesoris lama juga masih bisa ditemukan di sini sebagai sarana untuk fans berat City Hunter untuk bernostalgia.
-
Daerah22 Sep 2025 19:01
Pesilat yang Aniaya Wakapolsek Tulungagung Ditangkap, Pelaku Residivis
-
Nasional13 Nov 2020 20:08
Penyebar Video Mesum Mirip Gisel Rela Beraksi Demi Tambah Followers