Mengenal Tanda Bahaya Predator Seks di Konser Musik

| 21 Oct 2019 12:35
Mengenal Tanda Bahaya Predator Seks di Konser Musik
Tangkapan layar tanda SOS buatan musisi Kunto Aji. (Twitter)
Jakarta, era.id - Pelecehan seksual masih terus terjadi. Predator seks ada di mana-mana dan memaksa kita harus memikirkan cara melawannya.

Di Bekasi, Jumat (19/10), vokalis band Feast Baskara Putra alias Hindia menginformasikan ada pelecehan seksual yang terjadi di tengah pertunjukan musiknya. Ini adalah kabar pelecehan seksual yang dia dapat untuk kesekian kalinya.

"Hal yang paling saya benci adalah sex offender," tulis Hindia di akun Twitter-nya, Sabtu (20/10).

Dia kemudian mengajukan ide menciptakan suatu simbol yang disepakati bersama. Simbol itu berguna untuk memberikan tanda bahaya, khususnya bahaya predator seks.

Tanda tersebut adalah SOS. SOS berasal dari sandi morse yang ditulis dengan tiga tanda titik, tiga tanda strip, dan tiga tanda titik (...---...).

SOS bermakna banyak. Dilansir dari linguanaut.com, ada yang menyebut SOS kepanjangan dari "Save Our Seamen" (Selamatkan Pelaut Kami), ada pula yang menyebut "Save Our Ship" (Selamatkan Kapal Kami), "Survivors On Shore" (Penyintas Ada di Pantai), "Save Our Souls" (Selamatkan Jiwa Kami), atau "Save Our Selves" (Selamatkan Diri Kami).

Pada intinya, SOS adalah tanda bahaya. Menunjukkan tanda SOS berarti hendak meminta perhatian orang lain untuk dibantu.

"Mungkin kita (penikmat musik — musisi) bisa menciptakan suatu hal yang disepakati bersama (tanda/simbol) yang bisa dilakukan atau diperlihatkan oleh perempuan ke arah penampil sebagai sinyal bahwa ada sebuah tindakan tidak mengenakkan yang sedang terjadi di crowd," kata Hindia.

Tanda SOS tersebut, bukan hanya berarti ada pelecehan seksual. Lebih dari itu, tanda SOS juga bermakna ada pencopetan, kekerasan, atau masalah kesehatan seperti sesak nafas.

Baca Juga : Billie Eilish Minta Penggemar Berhenti Raba Payudaranya

Musisi lain, Kunto Aji, mendukung ide Hindia. Hal ini diketahui dari percakapan WhatsApp antara Hindia dan Kunto, yang tersebar di Twitter. Dalam percakapan tersebut, Kunto menunjukkan tanda SOS yang dia buat.

Hindia dan Kunto menyarankan para penikmat konser musik menyimpan tanda tersebut di ponselnya. Penyimpanan bisa dilakukan dengan cara mengunduh di posting-an Twitter tersebut. Jadi, jika suatu kali terjadi bahaya di konser musik, penonton bisa memberi tanda minta pertolongan dengan memegang ponsel sambil mengangkatnya ke atas untuk menunjukkan gambar tersebut.

Tanda SOS buatan Kunto itu, rencananya bakal disosialisasikan ke aparat keamanan dan penyelenggara acara. "Jadi besok-besok gak harus nunggu di-notice performer," kata Hindia.

Dengan tanda SOS itu, Hindia berharap, setidaknya orang yang punya niat buruk di konser musik mesti berpikir berkali-kali. Mereka mungkin akan takut karena para penikmat musik bakal dipersatukan dengan tanda SOS.

Rekomendasi