NIVA Alat Deteksi Strok dan Jantung Buatan ITB

| 13 Dec 2019 12:48
NIVA Alat Deteksi Strok dan Jantung Buatan ITB
NIVA (Dok. ITB)
Bandung, era.id – Kabar gembira muncul dari dunia medis tanah air. Peneliti dari Kelompok Keahlian Teknik Biomedika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI), Institut Teknologi Bandung (ITB) mengembangkan perangkat untuk mendeteksi dini strok dan jantung.

Alat tersebut diberi nama NIVA atau Non-Invasive Vascular Analyzer. Prof. Dr. Ir. Tati Latifah Erawati Rajab Mengko selaku ketua tim pembuat NIVA bilang, NIVA merupakan perangkat non-invasif dengan cara kerja menggunakan sensor PPG (photoplethysmograph) dan sensor tekanan darah. Mekanisme ini akan menganalisis kondisi pembuluh darah di dalam tubuh manusia.

Kata Tati, alat ini dirancang untuk mengukur fungsi vaskuler dengan 6 parameter. Saat ini NIVA sudah diuji coba dan dipakai di dua rumah sakit, yaitu di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta, dan Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Kedepannya, alat tersebut juga akan dilakukan uji coba di Rumah Sakit Unair Surabaya, Rumah Sakit Sardjito, dan di Rumah Sakit Gatot Subroto.

NIVA merupakan solusi terintegrasi untuk mengukur kesehatan pembuluh darah. Melalui pendekatan kerjasama dengan industri ini, harga produksi dapat ditekan.

Selain itu, peralatan ini akan menjadi perangkat screening yang efektif untuk mencegah penyakit kardiovaskular. Perangkat ini juga diharapkan dapat mengurangi impor dan mendongkrak kemampuan industri dalam negeri untuk menghasilkan berbagai peralatan medis lainnya.

Menurut Tati, penyumbatan pembuluh darah biasanya terjadi karena terdapat plak-plak di dalam pembuluh darah. Plak tersebut muncul disebabkan pembuluh darah tidak licin karena Nitric Oxide (NO) berkurang. NO ini sangat berperan dalam menjaga tingkat kelenturan dari pembuluh darah.

“Bertambahnya umur manusia ikut mempengaruhi produksi NO pada lapisan endothelial yaitu lapisan paling dalam pembuluh darah manusia, sehingga kelenturan pembuluh darah juga ikut berkurang. Hal tersebut berakibat pada peningkatan tekanan darah atau hipertensi,” terang Tati.

Penelitian NIVA dimulai sejak 2013 menggunakan dana Penelitian Unggulan Strategis Nasional dari DIKTI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selama tiga tahun. 

“Saat itu muncul satu ide yang dipacu oleh permintaan dari dokter bahwa apakah kita bisa membuat sebuah peralatan yang dapat mendeteksi lebih awal akan gejala terjadinya sumbatan di dalam pembuluh darah,” katanya.

Terkait kesehatan pembuluh darah yang sangat mahal pengobatannya, Prof. Tati mengatakan peralatan ini dapat membantu BPJS dalam mendeteksi risiko penyakit stroke dan jantung. 

“Maka dari itu, adanya peralatan ini diharapkan bisa mendeteksi penyakit tersebut sedari awal. Dengan alat ini, jika hasil dari parameternya kurang baik, kita bisa segera melakukan pengobatan ke dokter sebelum terjadi hal yang lebih buruk lagi,” ujarnya.

NIVA telah dilaunching Rektor ITB Prof. Dr. Kadarsah Suryadi pada hari Kamis, 12 Desember 2019 di ITB, disaksikan oleh Menteri Ristek/BRIN Prof Bambang P. Brodjonegoro.

 

Tags : kesehatan
Rekomendasi