"Langir secara epistemologi diartikan sebagai zat yang membersihkan diri atau untuk mencuci rambut, dan dalam bahasa Lampung berarti menyucikan diri, sehingga diharapkan pertunjukan kali ini dapat menjadi bentuk renungan diri di awal tahun," ujar Art Creative DianArza Dance Company, Putra Agung di Bandar Lampung, seperti dikutip Antara, Jumat (4/1).
Menurutnya, pertunjukan olah tari dengan judul Langir yang akan ditampilkan pada 9 Januari 2020 tidak hanya merujuk pada penyucian diri secara fisik, namun juga mengajak penikmat seni untuk merefleksikan kesalahan di masa lalu.
"Kita sebagai manusia tentu melakukan banyak kesalahan tidak hanya pada sesama manusia, juga kepada alam oleh karena itu kita mencoba mengajak seluruh penikmat seni untuk kembali merenung agar di tahun yang baru dapat menjadi lebih bijak," katanya.
Pertunjukan seni "Langir" merupakan sebuah karya seni tradisi yang dikemas dengan memasukkan pola dramatik kontemporer.
"Kita mengemas seni tradisi dalam bentuk dramatik kontemporer selain agar masyarakat mudah menerima, kita juga mengajak generasi muda untuk mencintai tradisi Lampung," katanya.
Hal serupa juga dikatakan oleh koreografer Dian Anggraini.
"Dalam event Srawung Seni Sawah yang akan digelar 9 Januari mendatang di Merbau Mataram, Lampung Selatan kami mencoba mengembangkan gerak tubuh yang emosional sembari melestarikan seni tradisi melalui pertunjukan 'Langir'," ujar koreografer Dian Anggraini.