Waspadai Serangan Jantung di Usia Muda

| 18 Feb 2020 15:18
Waspadai Serangan Jantung di Usia Muda
Ilustrasi (Pixabay)
Jakarta, era.id - Aktor dan presenter Ashraf Sinclair meninggal karena serangan jantung pada Selasa (18/2/2020) pagi. Padahal, aktor berusia 40 tahun ini rajin olahraga dan punya bentuk tubuh atletis.

Lalu kenapa serangan jantung menyerang orang di usia muda dan rajin berolahraga?

Dilansir dari hallodoc, serangan jantung merupakan kondisi medis darurat ketika darah yang menuju ke jantung terhambat. Gangguan aliran darah ke jantung bisa merusak atau menghancurkan otot jantung dan bahkan bisa berakibat fatal. Oleh sebab itu, seseorang yang mengalami serangan jantung harus segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Serangan jantung bisa menjalar dari waktu ke waktu, penyakit ini tak pandang usia bisa dimulai dari masa kanak-kanak atau remaja.

Penyebab Serangan Jantung

Dikutip dari Harvard Health Publishing, penyakit jantung koroner menjadi pemicu terjadinya serangan jantung. Penyakit ini sangat jarang terjadi pada pria berusia muda. Di Amerika Serikat, usia rata-rata pria mengalami serangan jantung berkisar 65 tahun. Itulah penyebab penyakit jantung koroner dicap sebagai penyakit orang lanjut usia. Namun seperti yang disebutkan sebelumnya, umur bukanlah menjadi penjamin agar terjadinya penyakit jantung. Faktanya, sebanyak 4 hingga 10 persen kasus serangan jantung di seluruh dunia terjadi sebelum berusia 45 tahun. Hal menjadi alarm agar tak mengabaikan gejala-gejala serangan jantung. 

Ciri-Ciri Serangan Jantung

Siapa saja bisa mengalami serangan jantung, baik itu remaja, dewasa hingga lansia. Nah, mulai dari sekarang kenali ciri-cirinya seperti:

1. Rasa gelisah dan mudah cemas.

2. Sesak napas.

3. Adanya sakit atau nyeri pada bagian dada.

4. Rasa sakit pada bagian tubuh, mulai dari lengan sebelah kiri, rahang, leher, punggung, hingga perut.

5. Merasa lemah dan mudah pusing.

Namun, sebagian orang ada yang mengalami serangan jantung secara tiba-tiba tanpa mengalami tanda-tanda di atas. Bahkan beberapa ada yang mengalami jantung mendadak berhenti. Terhentinya jantung dikarenakan komplikasi serangan jantung akibat jantung yang mengalami kejang dan berujung jantung berhenti secara mendadak.

Pengobatan

Bila kamu mengalami tanda gejala penyakit jantung, alangkah baiknya untuk segera mengonsultasikan pada dokter agar bisa mencegah terjadinya serangan jantung. Lantas bagaimana penangan obat jantung yang tepat?

Beragam jenis obat menjadi salah satu pilihan untuk perawatan jantung. Beberapa obat diresepkan untuk mencegah pembekuan darah. Pemilihan obat jantung akan disesuaikan sesuai kondisi kesehatan tubuh.

Dokter akan memberikan obat jantung guna memperbaiki kesehatan jantung. Tapi jika tak ditemani dengan pola hidup yang sehat maka pengobatan medis akan berjalan sia-sia.

Selain itu, dokter juga akan menangani beberapa jenis operasi jantung, salah satunya open heart surgery. Prosedur jenis ini, dokter biasanya akan membuka dada pengidap lebar agar bisa memperbaiki bagian yang rusak, seperti pembuluh darah, katup atau otot jantung. Tetapi, seiring berkembangnya teknologi jantung mengalami perkembangan yang cukup signifikan sehingga dapat dilakukan secara non-invasif, yang artinya bukaan menjadi lebih kecil dan tidak menimbulkan rasa sakit.

Pencegahan

Nah, kalau belum mengalami serangan jantung yang fatal, kamu bisa melakukan upaya untuk mencegah terjadinya serangan jantung. Kamu bisa awali dengan melakukan perubahan gaya hidup mengonsumsi makanan yang sehat seperti tinggi serat, rendah gula dan rendah lemak. Enggak cuma itu, kamu juga bisa berolahraga latihan fisik seperti jogging, bersepeda dan berenang minimal 30 menit setiap hari. Nah demi kesehatan tubuhmu sebaiknya biasakan untuk berhenti merokok serta hindari paparan asap rokok. Jangan lupa juga untuk selalu check up ke dokter.

 

Rekomendasi