Tim Editor
Sinar matahari dipercaya bisa mematikan bakteri dan virus karena keduanya akan mati dengan suhu di atas 50 derajat celcius.
Dilansir dari The List, Senin (30/3/2020), dokter umum dan penasihat medis di Medexpress, dr. Clare Morrison,j ika seseorang kurang terpapar sinar matahari maka dapat berpengaruh negatif pada kesehatan.
"Kurangnya paparan sinar matahari dalam jangka panjang dapat berdampak buruk bagi tubuh kita," kata Morrison.
Tetapi apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh apabila tidak mendapatkan cukup sinar matahari?
"Singkatnya, kekurangan vitamin D tidak hanya memengaruhi secara fisik tetapi juga secara mental. Tanpa adanya paparan sinar matahari yang cukup, kadar serotonin kalian dapat turun dan kadar serotonin yang rendah dikaitkan dengan risiko lebih tinggi dari depresi berat," jelas Morrison.
Risiko lainnya juga dapat membuat tulang keropos, kelainan bentuk kaki, ancaman kanker, depresi, masalah kulit, kenaikan berat badan, dan masalah kognitif. Penelitian dari University of Southampton mendukung klaim ini dengan mengungkapkan sedikit terkena sinar matahari dan berkurangnya vitamin D, dapat memengaruhi suasana hati, energi, dan bahkan tidur.
"Semakin lama periode terkena cahaya sinar matahari, tubuh akan semakin baik. Kami memiliki lebih banyak energi, merasa lebih aktif, lebih kreatif dan lebih bahagia," ujar Dr. Aarohee Desai-Gupta, seorang psikiater dari The Royal College of Psychiatrists.
"Pastikan kalian mendapatkan cukup vitamin D, bahkan dalam bentuk suplemen," kata Morrison.
Dia juga menyarankan saat menjemur di bawah sinar matahari untuk menggunakan serum vitamin D.
"Kita juga dapat mencoba serum vitamin D di kulit. Hal ini dapat membantu untuk memberikan kontak langsung kulit kita dengan vitamin yang akan membantu meringankan beberapa kondisi kulit yang mungkin kita derita sebagai akibat dari kurangnya sinar matahari," "Saran Morrison.
