Tim Editor
Messenger Room diyakini akan menyaingi aplikasi Zoom Meetings yang saat ini sedang menghadapi isu kebocoran data pengguna. Nantinya fitur terbaru dari Facebook ini bisa menampilkan 16 orang pada satu layar secara bersamaan bagi pengguna laptop atau komputer. Sementara bagi pengguna ponsel, di dalam satu layar bisa menampilkan 8 orang sekaligus.
Seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (25/4/2020), saham Zoom terjun bebas hingga 3,7 persen dari hari sebelumnya. Di mana pendapatan sebelumnya mencapai 181,50 dolar (Rp282.000) menjadi 163 dolar (Rp254.00) per lembar dalam beberapa menit saja. Kebocoran data, zoombombing, dan penjualan data pengguna ke pasar gelap jadi salah satu penyebabnya.
Messenger Room dijadwalkan launching pada kuartal ketiga dan keempat di tahun ini. Tapi akhirnya Facebook mempercepat tanggal launching karena permintaan para pengguna yang kian banyak.
Berbeda dari Zoom, Messenger Room lebih memudahkan penggunaan dan non-pengguna. Di mana bagi nonpengguna bisa ikut berpartisipasi tanpa harus instal terlebih dahulu, sementara Zoom diharuskan instal aplikasi bagi pengguna ponsel. Selain itu, tak ada batas waktu penggunaan di Messenger Room, sedangkan Zoom dibatasi hanya 40 menit saja bagi pengguna gratis.
"Panggilan video kami berlipat ganda, dan ketika kami melihat penggunaan panggilan grup, itu naik lebih tinggi. Jadi kami mencari cara untuk membuat hal-hal itu lebih cepat," kata Kepala Program Messenger Facebook.
Selain itu, media sosial buatan Mark Zuckeberg itu juga banyak mengupgrade layanan lainnya seperti layanan video call Whatsapp yang semula hanya 4 orang menjadi 8 orang.
Selain itu, fitur live streaming di Messenger Room juga bisa digunakan untuk menambah jumlah peserta dan kelebihan untuk save video live di Instagram ke dalam aplikasi IGTV. Saat ini layanan Messenger Room ditawarkan secara gratis bagi para pengguna.
Tapi seberapa amankah data pengguna Messenger Room nantinya? Mengingat Facebook juga sempat kecolongan data pengguna yang tersebar luas ke publik. Kita tunggu saja.
