"Kemungkinan Anda telah membaca karyanya, dikreditkan atau tidak, atau menikmati komik atau kartun atau acara TV atau bahkan acara taman hiburan yang ia buat menjadi lebih baik, bahkan ketika ia tanpa henti mengeluh tentang kesulitan membuatnya sebagus yang seharusnya," tulis Levitz di postingan Facebooknya, dikutip dari The Hollywood Reporter, Selasa (12/5/2020).
"Marty tidak memiliki kejeniusan untuk membuat segala sesuatu mudah (terutama untuknya), tetapi dia benar-benar jenius untuk membuat sihir kreatif," tambah dia.
Menurut informasi, pria kelahiran tahun 1954 ini meninggal dunia pada Minggu malam waktu setempat. Penyebab kematiannya pun dikabarkan bukan karena penyakit bawaan atau penyakit kronis lain. Dia meninggal dunia dalam usia 65 tahun.
Terlahir dengan nama Jean-Claude Rochefort di Quebec, dia mengawali kariernya sebagai seorang penulis dari titik paling kecil. Di mana dia memenuhi kolom surat komik di fanzine, termasuk membuat Fantazine, sebuah karya yang dia buat bersama kerabatnya, Alan Brennert.
Tahun 1972 dia mulai menulis komik lepas yang membuat dirinya dilirik oleh DC Comics tahun 1974. Saat itu dia bekerja sebagai kontributor reguler untuk judul Superman DC, yang meliputi Superman, DC Comics Present, dan Superman Family. Bukan cuma itu aja, dia juga menjadi sosok penulis di balik cerita Justice League of America, Wonder Woman, serta Saga of the Swamp Thing.
Dia terus menekuni kariernya sebagai penulis komik hingga periode 1980-an. Hingga suatu hari dia ditarik untuk menulis sebuah program televisi sekaligus editor cerita. Saat itu, dia berhasil menciptakan rangkaian cerita hit mulai dari Max Headroom, The Twilight Zone, Teenage Mutant Ninja Turtles, GI Joe, dan juga Thundarr the Barbarian.
Kariernya sebagai penulis dan editor cerita itu terus berlanjut hingga tahun 1990-an. Sekali lagi dia dipercaya pihak DC Comics untuk menggarap cerita Batman: The Animated Series dan Batman: Mask of the Phantasam. Bahkan lewat karangan cerita Batmannya, dia berhasil mendapatkan penghargaan Daytime Emmy.
Pasko juga sempat bekerja sama dengan Disney sebagai staf dari program penerbitan Disney Comics pada periode 1990-an. Lebih jelasnya dia ditugaskan sebagai penghubung sekaligus editor antara Disney dengan Warner Bros Studio hingga tahun 2005. Saat itu dia bahkan berkonsultasi terkait proyek Birds of Prey dan Smallville.
Kepergiannya ini meninggalkan duka mendalam bagi Alan Brennert, salah satu rekan terdekatnya sepanjang karier. Alan membagikan kesedihannya lewat postingan Facebooknya, dan mengatakan bahwa Pasko adalah teman yang baik dan murah hati.
"Yang terpikir oleh saya untuk dikatakan kepadanya adalah Terima kasih telah menulis surat pertama itu kepada saya dan menjadi bagian dari hidup saya. Terima kasih sudah ada di sana saat aku membutuhkanmu. Saya mencoba berada di sana ketika Anda membutuhkan saya. Selamat tinggal, Marty, selamat tinggal saudaraku. Aku akan mencintaimu, dan selalu merindukanmu," kenang Alan.
-
Lifestyle15 Mar 2021 18:25
Marvel Bakal Cetak Ulang Komik WandaVision 'Universe'
-
Eksplanasi22 Sep 2020 10:39
Mengenang Tatang S.Komikus Horor Kesukaan Anak 90-an
-
Afair08 Jan 2019 16:05
Perkenalkan, Inilah Komik Soekarno Buatan Prananda Prabowo