"Makan dua kali, sebelum Ramadan tiga kali, yang penting gizi seimbang, porsi dua kali makan saat Ramadan kita bagi rata tiga (waktu)," ujar dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastro entero hepatologi, Prof. Ari Fahrial Syam, seperti dikutip Antara, Senin (25/5) malam.
Dia mengatakan, saat sarapan kamu bisa mengonsumsi nasi dan sumber karbohidrat lainnya dengan satu lauk sebenarnya sudah cukup. Kemudian, saat makan siang perbanyak asupan santapan kamu daripada sarapan dan makan malam.
"Makan siang di porsi lebih banyak dari makan malam, makan malam di porsi lebih sedikit, (agar) saat langsung tidur lambung tidak terlalu penuh lagi," kata dia.
Ilustrasi (Pixabay)
Idealnya, kamu membutuhkan waktu sekitar dua jam jeda setelah makan malam sebelum tidur. Namun, jika makanan yang kamu santap saat malam mengandung lemak tinggi sebaiknya persiapkan waktu jeda lebih lama agar tak terjadi refluks asam lambung.
"Apalagi habis makan lemak tinggi karena lambat turunnya, kalau langsung tidur bantal pendek akan balikkan makanan di lambung ke kerongkongan ini jadi masalah (refluks asam lambung)," tutur Ari.
Untuk para penderita GERD, sebaiknya kontrol asupan makanan berlemak, terlalu asam, pedas, lalu cokelat dan keju karena berisiko membuat penyakit kambuh akibat lebih melambatnya pengosongan lambung.
Ari menyarankan, kamu yang sudah mempraktikkan pola makan sehat saat Ramadan, mempertahankannya di waktu usai Lebaran agar penyakit yang sudah terkontrol tetap terkontrol dan tak ada penyakit baru yang muncul.