Arti di Balik Nama Dita Leni Ravia Viral di Medsos, Ini Kata Psikolog

| 08 Jul 2020 11:35
Arti di Balik Nama Dita Leni Ravia Viral di Medsos, Ini Kata Psikolog
Gadis viral bernama Dita Leni Ravia (Foto; Twitter/@jawafess)
Jakarta, era.id - Nama 'Dita Leni Ravia' sedang jadi perbincangan warganet. Gadis itu menjadi viral lantaran memiliki nama yang dalam bahasa Jawa berarti diikat dengan tali rafia.

Hal ini diungkap melalui akun Twitter @jawafess yang unggah gambar foto KTP Dita Leni Ravia pada Senin (6/7/2020). Gadis berusia 17 tahun merupakan seorang pelajar yang berasal dari Gunungkidul, Yogyakarta yang kini ramai diperbincangkan karena punya nama yang unik.

<blockquote class="twitter-tweet"><p lang="und" dir="ltr">Lur ???? <a href="https://t.co/DA1269LBKz">pic.twitter.com/DA1269LBKz</a></p>&mdash; jawafess (@jawafess) <a href="https://twitter.com/jawafess/status/1280009873254526976?ref_src=twsrc%5Etfw">July 6, 2020</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>

Faktanya saat ini, nama yang tidak biasa sering jadi bahan olok-olok di lingkungan masyarakat. Lantas seberapa pentingkah nama bagi seorang anak?

Psikolog Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi mengatakan sebagian besar nama yang dipilih adalah doa dan harapan besar orangtua kepada anak. 

"Seorang anak itu diberi nama, nama itu adalah doa. Biasanya ada banyak hal yang dicita-citakan atau diharapkan anak itu menjadi seperti apa kedepannya," ungkap Rose Mini saat dihubungi era.id.

Biasanya orangtua akan mempersiapkan nama jauh-jauh hari. Seringkali orangtua sengaja melahirkan di hari-hari tertentu, lantaran memiliki makna pada nama anaknya. 

"Ada orang yang memberi nama karena momentumnya. Ada orang yang tidak mau memakai nama panjang, dan sering dipakai pasti nama pendek. Mungkin nama pendeknya adalah cara nyaman saat dia berinteraksi dengan teman-temannya," ujar Rose Mini.

Potensi bullying bukan hanya terjadi pada nama unik. Nama yang biasa sekalipun, bisa saja di-bully misalnya dengan dipleset-plesetkan. Bahkan, bisa orang itu jadi kurang percaya diri hingga akhirnya mengubah nama tersebut.

"Ada juga orang yang enggak nyaman dengan namanya, dia sampai mengubah namanya. Untuk bisa lebih baik biar enggak diolok-olok" kata Rose Mini. 

"Untuk apa sih mengolok-olok nama? karena apapun namanya itu hanya penyebutan saja. Mungkin kita harus menghargai seseorang dengan kemampuan apa yang dia miliki," lanjutnya.

Bagi Rose Mini yang terpenting adalah rasa percaya diri yang dimiliki dari setiap orang. 

"Jadi orang yang percaya diri bukan dari tergantung namanya. Tetapi, tergantung dirinya. Jadi konsep diri itu dibentuk untuk mengetahui apa kelebihan dan kekurangan kita," tutup Rose Mini. 

 

Rekomendasi