Tim Editor
"Calon kepala daerah baru hendaknya memiliki visi misi tentang pengembangan pariwisata di daerahnya," katanya di Purwokerto, seperti dilansir dari Antara, Kamis (22/2/2018).
Dibangunnya sektor wisata melalui visi misi calon kepala daerah, kata Chusmeru, harus realistis. Dia melanjutkan, pencapaiannya terpola sehingga masyarakat dapat memantau dan merasakannya.
"Realistis dalam artian, pengembangan pariwisata yang sesuai dengan potensi dan daya dukung. Jangan memaksakan membangun sektor pariwisata yang tidak sesuai dengan potensi alam, seni, dan budaya daerahnya, sehingga tidak memiliki karakteristik yang khas," lanjutnya.
Menurut Chusmeru, pemilihan sektor pariwisata yang dibangun patut menjadi perhatian. Baginya, percuma jika calon kepala daerah membangun sektor pariwisata yang tidak sesuai daya dukung wilayah. Nantinya, justru merusak rencana tata ruang wilayah yang telah ada.
Sedikitnya lima poin penting juga bisa menjadi pertimbangan calon kepala daerah untuk membangun potensi pariwisata di wilayahnya. Adapun hal tersebut yang pertama, pengembangan pariwisata perlu berorientasi pada pelestarian lingkungan tanpa merusak lingkungan, kemudian pariwisata harus dapat menjadi sarana pelestarian, revitalisasi, dan regenerasi nilai-nilai sosial budaya dan kearifan lokal.
Ketiga, pengembangan pariwisata harus partisipatif. Melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pengembangan destinasi wisata di daerah. Selanjutnya sektor pariwisata diharapkan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah, salah satu upayanya dengan menciptakan iklim investasi yang menggairahkan di industri pariwisata.
Dan terakhir, dapat meningkatkan dan mengutamakan kesejahteraan dari sektor pariwisata, dengan mendorong masyarakat untuk ikut terlibat dalam pengelolaan bisnis pariwisata.
