Kevin/Marcus kalah dari duet Kittyisak Mandash/Nipitphon Phuangphuepet dengan skor 16-21, 21-13, 12-21 dalam waktu 48 menit. Setelah pertandingan, Marcus mengatakan akan melakukan protes ke BWF, federasi bulu tangkis dunia.
"Kami mau protes sama BWF. Gimana itu peraturannya? Enggak pasti," kata Marcus.
Dalam pertandingan itu, beberapa servis Marcus/Kevin dianggap fault oleh wasit yang berakibat pada penambahan poin untuk pasangan Thailand.
"Ya gimana ya? Fault terus. Saya kayak baru main kemarin saja. Bingung juga mainnya kan. Mau servis aja fault. Jadi saya mesti gimana, kalau kami baru main kemarin sih enggak apa-apa. Ini kan kami udah peringkat satu dunia, udah menang terus," lanjutnya.
Wasit menganggap Marcus melakukan servis terlalu atas. Tapi Marcus menegaskan dia tidak melakukan itu mengingat dia sudah berpengalaman.
"Masa servisnya dari sini (sambil memperagakan servis di bawah badan). Saya udah pendek gini, yang lebih tinggi aja enggak apa-apa. Saya tingginya 160-an, mereka (tingginya) 195 enggak apa-apa. Kan aneh. Enggak mungkin kan servis saya lebih tinggi dari mereka.
Baca Juga : Diplomasi Bulu Tangkis Jokowi dengan Sultan Brunei
"Saya kemarin di All England enggak ada apa-apa. Masa di sini fault terus. Servisnya enggak ada bedanya kan," sambung Marcus.
Saking emosinya, Marcus juga berucap lawannya bermain biasa saja dan tidak menyulitkan.
"Enggak (bahaya). Kalau mau ngalahin kami jangan dengan cara itu. Mau gimana dong? Kalau mau menang tinggal bilang aja jangan dengan cara itu, ribet banget lah," tandasnya.
Baca Juga : Bulu Tangkis Indonesia di Asian Games