ERA.id - Kabar tak menyenangkan datang dari tim badminton Indonesia yang saat ini berlaga di ajang All England 2021, di Inggris. Mereka dipaksa mundur dari pertandingan setelah salah satu penumpang di pesawat yang ditumpangi tim badminton Indonesia positif terpapar COVID-19.
Menanggapi keputusan yang dikeluarkan oleh Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) ini, tim bulutangkis nasional Indonesia tak terima dan melayangkan sejumlah protes. Mereka dengan keras menanyakan kejadian yang merugikan ini dan mengatakan bahwa hal tersebut tidak adil.
Pasalnya, tepat sebelum All England 2021 digelar pertandingan sempat ditunda karena ditemukannya tujuh orang dari tim bulutangkis negara lain positif terpapar COVID-19. Namun, setelah menjalani tes ulang di hari yang sama mereka langsung dinyatakan negatif terinfeksi virus corona.
Hal ini dianggap tak adil oleh tim bulutangkis Indonesia, terlebih mereka sudah dinyatakan negatif COVID-19 setelah menjalani tes sebelum keberangkatan dan sesudah sampai di Birmingham, Inggris.
Kekecewaan ini tak hanya dirasakan oleh tim yang bertanding saja, namun juga dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Mereka ramai menuding BWF tidak adil di kolom komentar akun Instagram resmi BWF.
"Unfair BWF, poor BWF," tulis akun novaldidzaki.
"Tanggung jawab woyy," kata akun asg_afr.
"Apa ini keputusan gak adil, bubarin All England," ujar wiwit_junianto.
"Unfair BWF, tidak tahu malu," tulis akun jokosusilo706.
"Belum kena mental breakdown sama netizen Indo? kata akun lainnya.
"Jika Indonesia mundur, seharusnya negara lain yang sudah melakukan kontak dengan Indonesia harus mundur juga," ujar akun lainnya.
Sebelum dipaksa mundur, perwakilan dari Indonesia yaitu Marcus/Kevin, Hendra/Ahsan, dan Jonatan Christie sudah main di babak pertama dan berhasil melangkah ke babak selanjutnya.
Untuk Marcus/Kevin sendiri kejadian ini cukup pahit, karena All England 2021 merupakan ajang comeback mereka ke lapangan bulutangkis setelah vakum bertanding selama hampir satu tahun.