Semuanya merupakan buntut dari kekalahan memalukan Jerman 1-0 dari Meksiko di Piala Dunia 2018. Padahal status Jerman adalah juara bertahan.
Seharusnya ada sesi jumpa pers mantan kapten Philipp Lahm dengan media. Namun itu pun dibatalkan. Lahm membantah jika para pemain Jerman panik dengan kekalahan laga perdana mereka.
"Ini adalah tim yang berpengalaman. Staf pelatih berpengalaman," kata Lahm.
"Mereka tahu bagaimana menghadapi kekalahan ini. Semuanya masih mungkin," lanjut Lahm seperti kami kutip dari espn.com, Selasa (19/6/2018).
Lahm mengakui kalau permainan Jerman memang di luar ekspektasi. Namun buat dia, kekalahan itu jangan diartikan sebagai kiamat.
Lahm mendapat informasi kalau sedang ada 'konsolidasi' di internal para pemain. Sang pelatih, Joachim Loew sudah mengumpulkan seluruh para pemain untuk saling koreksi.
"Kami mendengar bahwa mereka mengisolasi diri. Dan saya pikir itu tepat hal yang harus dilakukan karena mereka sekarang perlu bicara. Itulah yang akan mereka lakukan. Mereka butuh waktu untuk itu," lanjut Lahm.
Masalahnya, para media tetaplah membutuhkan pernyataan dari para pemain maupun pelatih. Aksi menutup diri timnas Jerman dibalas dengan berita-berita bernada super kritis oleh media.
Temanya adalah 'serangan' kepada penampilan Jerman di laga perdana. Media Jerman mengkritisi cara bermain serta pertahanan yang disebutnya 'paling buruk' selama beberapa tahun terakhir.
"Apakah ada yang melihat juara dunia? Mereka tidak berada di lapangan di Moskow kemarin. Empat tahun sejak pertandingan raksasa 7-1 melawan Brasil, pemegang gelar kehilangan 1-0 dari Meksiko," tulis salah satu media Jerman.
"Kita harus bangun fakta bahwa melawan di Swedia pada hari Sabtu, kita akan berjuang untuk kelangsungan hidup kita. Satu kekalahan lagi, dan kita keluar dari Piala Dunia ini. Keluar! Pesta akan berakhir sebelum dimulai," tulis media lainnya.