Anies Baswedan Sindir Kebijakan Ahok Soal Larangan Motor Masuk Jalan Sudirman-Thamrin

| 27 Sep 2022 15:15
Anies Baswedan Sindir Kebijakan Ahok Soal Larangan Motor Masuk Jalan Sudirman-Thamrin
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (Antara)

ERA.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyindir kebijakan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait kebijakan Ahok yang melarang sepeda motor memasuki Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan MH Thamrin Jakarta.

"Jangan sampai, misal dulu pernah ada gagasan Jl Sudirman-Thamrin dihentikan dari sepeda motor. Itu kalau dihentikan dari sepeda motor di jalan itu, maka ini data teman-teman Grab nih, Rp500 ribuan delivery per hari di Jl Jenderal Sudirman," kata Anies dalam pembukaan Jakarta Innovation Days di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (27/09/2022).

Untuk diiketahui, saat menjabat sebagai Gubernur DKI, Ahok menerbitkan  Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 195 Tahun 2014 juncto Pergub DKI Nomor 141 Tahun 2015 tentang Pembatasan Lalu Lintas Sepeda Motor. Sehingga, sepeda motor yang melintas di jalan protokol tersebut melanggar aturan lalu lintas.

Pada kesempatan itu, Anies mengatakan perintah konstitusi yakni menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia jangan sampai dihilangkan. Pedoman ini, harus dipegang semua orang.

"Saya perlu sampaikan soal keadilan ini. Jakarta itu kota yang ada yang paling atas, ada yang paling bawah. Miskin-miskinnya republik ini ada di Jakarta. Tapi kaya-kayanya orang republik ini juga ada di Jakarta. Super ultra kanan ada, tapi super ultra kiri ada, lengkap kita ini," ujarnya. 

Anies ingin agar masyarakat yang sudah makmur, tidak lupa bahwa mereka dimakmurkan dan difasilitasi oleh kotanya. Dia tak mau ada orang yang sudah sejahtera, namun tak mau berbagi ke sesamanya.

Mantan Mendikbud ini menerangkan keadilan harus ditegakkan ke semua orang. Dia lalu mengibaratkan bagaimana orang yang dulunya 'kecil', lalu tidak adil ke masyarakat ketika sudah menjadi 'besar'.

"Dulu datang ke Jakarta dengan numpang bus kota, lalu punya kaki lima, warung, sudah meningkat, 'Pak tolong dong warungnya dibersihin itu yang di pinggir-pinggir jalan'. Ya dulu bapak ibu kerjanya di mana, di warung juga. Jangan sampai kita itu pada yang kecil punya pandangan 'wah ini mengganggu pemandangan kota'. Sementara dulu ketika datang ke kota ini, kita juga dulu kecil," ucapnya. 

Rekomendasi