ERA.id - Kelompok massa Barisan Keadilan Rakyat (BKR) berunjuk rasa di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jaksel, Senin (7/11/2022).
Salah satu koordinator aksi, Erwin menyampaikan sejumlah tuntutan dalam aksi tersebut.
"KPK pernah membuka peluang memanggil Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam kasus dugaan suap proyek pembangunan PLTU Riau-1, maka sudah saatnya diwujudkan untuk mengklarifikasi juga penyidikan lebih lanjut," tegas Koordinator Aksi Erwin dikutip dari keterangan resminya.
Apalagi, kata Erwin, bekas Wakil Ketua Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat Eni Saragih mengatakan pernah ada pertemuan di kediaman Airlangga membahas sejumlah proyek pembangkit listrik di rumah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
“Kasus ini harus dibongkar secara tuntas," katanya.
Selain di Gedung KPK, para pendemo juga menyambangi Mabes Polri Jakarta Selatan.
"Usut tuntas kasus dugaan intimidasi, teror, ancaman yang dilakukan oleh Airlangga Hartarto buntut adanya pengakuan dugaan perselingkuhan. Segera bertanggung jawab dan jelaskan duduk perkara itu di depan masyarakat," katanya.
Selanjutnya, massa juga mendatangi Kejaksaan Agung. Erwin meminta agar Kejagung membongkar kasus terbaru yang diduga menyeret nama Airlangga Hartarto terkait kuota impor garam nasional.
"Dukung Kejagung periksa mantan Kemenperin Airlangga Hartarto karena dugaan korupsi impor garam terjadi periode 2016-2022. Usut tuntas kasus tersebut apalagi sudah menyeret 3 petinggi Kemenperin," tambahnya.
Tak hanya itu, Kejagung juga diminta untuk dalami kembali pusaran dugaan korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).
"Banyak kasus yang menyeret Airlangga, usut juga tuntas praktik dugaan korupsi Impor Baja besi yang tengah disidik jaksa," pungkasnya.