ERA.id - Sebuah penerbangan komersial Tanzania yang dioperasikan oleh Precision Air mendarat darurat akibat cuaca buruk di Danau Victoria, Minggu (6/11/2022). Pendaratan darurat itu menyebabkan 19 orang tewas, termasuk pilot.
Perdana Menteri Kassim Majaliwa mengatakan seluruh korban tewas telah berhasil ditemukan. Tim dokter dan badan keamanan pun langsung dikerahkan untuk memulai proses identifikasi.
"Kami mulai mengeluarkan bagasi dan barang-barang pribadi dari pesawat. Tim dokter dan badan keamanan telah memulai proses mengidentifikasi korban tewas dan memberi tahu keluarga," kata Majaliwa, dikutip CNN, Selasa (8/11/2022).
Namun pihak maskapai mengkonfirmasi jumlah korban tewas dan mengubahnya menjadi 24 jiwa. Sebelumnya operator serta pejabat setempat mengatakan bahwa 26 dari 43 orang di dalamnya telah diselamatkan.
Dalam pernyataan resmi maskapai, pihaknya menyampaikan belasungkawa ke keluarga para korban yang tewas. Mereka juga akan berusaha memberi informasi dan bantuan yang dibutuhkan.
"Precision Air menyampaikan simpati terdalamnya kepada keluarga dan teman-teman penumpang dan awak yang terlibat dalam insiden tragis ini. Perusahaan akan berusaha memberi mereka informasi dan bantuan apa pun yang mereka perlukan di masa sulit mereka," kata maskapai itu.
"Nama-nama penumpang dan awak di pesawat tidak akan dirilis sampai semua keluarga terdekat telah diberitahu," tambahnya.
Menurut catatan, pesawat yang membawa 39 penumpang dan empat awak kabin lepas landas dari ibukota komersial Tanzania, Dar es Salaam dan menuju ke kota Bukoba sebelum jatuh ke Danau Victoria saat bersiap untuk mendarat.
Video yang beredar di media sosial yang diambil oleh penduduk sekitar di tepi Danau Victoria menunjukkan pesawat itu tenggelam di air dengan petugas tanggap darurat mengoordinasikan upaya penyelamatan dari kapal terdekat.
CEO Precision Air Patrick Mwanri mengatakan pesawat itu berangkat pukul 06:00 pagi waktu setempat dan diperkirakan tiba di kota tepi danau Bukoba pukul 08:30.
"Tetapi pada pukul 8.53 pagi, Pusat Kontrol Operasi kami mendapat laporan bahwa pesawat itu belum tiba," kata Mwanri.
Kecelakaan itu diyakini terjadi pada pendekatan terakhir ke bandara yang landasan pacunya dimulai tepat di sebelah Danau Victoria, danau air tawar terbesar di Afrika.
Pejabat setempat menduga cuaca buruk mungkin menjadi penyebab utama kecelakaan itu terjadi. Hal ini lantaran hujan lebat dan angin kencang sempat terjadi pada saat itu.
"Laporan awal menunjukkan kondisi cuaca pada pukul 8 pagi kemarin pagi baik," kata Menteri Perhubungan Makame Mbarawa.
"Namun, pada pukul 08.25 terjadi perubahan kondisi cuaca secara tiba-tiba pada saat pilot maskapai presisi melakukan penurunan terakhir menuju bandara Bukoba, terjadi hujan lebat dan angin kencang yaitu angin kencang," tambahnya.
Atas insiden tersebut, maskapai telah membuka Pusat Manajemen Krisis dan mendirikan area informasi di Bukoba dan Dar es Salaam untuk berkomunikasi dengan keluarga penumpang.
Sementara itu, Presiden Tanzania, Samia Suluhu Hassan, menyampaikan belasungkawa bagi keluarga dan meminta agar tetap tenang saat operasi penyelamatan berlanjut.
"Saya menyampaikan belasungkawa saya kepada semua orang yang terkena dampak insiden ini. Mari kita tetap tenang saat operasi penyelamatan berlanjut dan kita berdoa kepada Tuhan untuk membantu kita," katanya.