Momen Remaja di Cimahi Nangis dan Minta Maaf Usai Ditangkap Bawa Sajam saat Bangunkan Sahur

| 27 Mar 2023 20:43
Momen Remaja di Cimahi Nangis dan Minta Maaf Usai Ditangkap Bawa Sajam saat Bangunkan Sahur
Sekelompok remaja yang bersujud ke orang tuanya usai kedapatan bawa sajam saat bangunkan sahur (Reza Deny/Era.id)

ERA.id - Belasan remaja yang diamankan Polsek Cimahi Selatan di Kota Cimahi dikembalikan kepada orang tuanya masing-masing usai mendapat pembinaan dan membuat surat pernyataan.

Mereka dijemput langsung orang tuanya di Mapolsek Cimahi Selatan pada Senin (26/3/2023).

Sambil menangis, sekelompok remaja yang didominasi pelajar SMP dan SMA itupun bersujud dan meminta maaf kepada orang tuanya.

Yuli (50) salah satu orang tua berhadap kejadian ini bisa memberikan efek jera terhadap anaknya agar tidak melakukan hal serupa ke depannya. Apalagi sudah mendapat pembinaan langsung dari pihak kepolisian.

"Terima kasih kepada Kapolsek dan jajaran atas pembinananya terhadap anak-anak kami. Mudah-mudahan bisa memberikan efek jera, tidak melakukan kesalahan sama," tutur Yuli.

Sebelumnya, belasan remaja itu diamankan aparat kepolisian pada Senin (27/3/2023) karena membangunkan sahur menggunakan peralatan yang mengganggu kenyamanan dan ketentraman hingga membuat resah warga di wilayah Melong, Kota Cimahi.

Mereka membawa roda, tong atau drum air hingga pengeras suara untuk membangunkan sahur. Bahkan, ada remaja yang kedapatan membawa senjata tajam yang sudah diamankan pihak kepolisian.

Yuli mengakui mengetahui anaknya akan melakukan kegiatan membangunkan sahur bersama teman-temannya. Apalagi di wilayahnya membangunkan sahur menurut Yuli sudah menjadi bagian dari tradisi.

"Iya tau mau membangunkan sahur, tapi saya enggak tau pakai alat apa-apanya. Memang sudah jadi tradisi, tapi enggak pake alat-alat ini," kata Yuli.

Kapolsek Cimahi Selatan Caca Supriatna mengatakan, pihaknya mengamankan sebanyak 15 remaja karena membuat resah saat membangunkan sahur. Namun mereka hanya mendapat pembinaan dan membuat surat pernyataan agar tak melakukan perbuatan serupa.

"Ada 15 orang (yang diamankan). Sebagian pelajar SMA, SMP," ucap Caca.

Dirinya memastikan belasan remaja tersebut bukan bagian dari anggota geng motor. Meskipun pihaknya mengamankan satu atribut khas salah satu geng motor.

"Sudah kita introgasi, semua tidak terlibat, tidak dalam satu golongan (geng motor) tertentu. Tapi kita temukan satu baju (khas geng motor), masih kita selidiki," katanya.

Rekomendasi